Rabu 18 Aug 2021 03:54 WIB

Ukraina Ingin Bawa Masalah Krimea di Platform Internasional

Turki salah satu pendukung paling aktif bagi Ukraina dalam masalah Krimea

Red: Nur Aini
Ukraina ingin membawa masalah Krimea yang diduduki Rusia kembali menjadi sorotan dunia melalui pertemuan tingkat tinggi baru.
Ukraina ingin membawa masalah Krimea yang diduduki Rusia kembali menjadi sorotan dunia melalui pertemuan tingkat tinggi baru.

REPUBLIKA.CO.ID, KRIMEA -- Ukraina ingin membawa masalah Krimea yang diduduki Rusia kembali menjadi sorotan dunia melalui pertemuan tingkat tinggi baru. Hal itu dikatakan wakil menteri luar negeri negara itu Emine Dzhaparova pada Senin (16/8).

Tujuan utama Krimea Platform Summit, yang akan diadakan di ibu kota Kyiv pada 23 Agustus, akan mengkonsolidasikan dan mengoordinasikan upaya internasional yang bertujuan memulihkan integritas wilayah Ukraina dan mengembalikan Krimea ke agenda internasional, Emine Dzhaparova mengatakan kepada Anadolu Agency.

Baca Juga

Aneksasi ilegal Krimea oleh Rusia pada 2014 melukai negara Ukraina, dan merupakan contoh mencolok dari kerapuhan sistem keamanan global, tutur Dzhaparova.

Dzhaparova menggarisbawahi bahwa platform memiliki banyak tugas, termasuk meningkatkan kebijakan internasional untuk tidak mengakui aneksasi ilegal Krimea, meningkatkan efektivitas sanksi, dan melawan dampak negatif aneksasi terhadap keamanan regional.

Mengenai partisipasi internasional di KTT, dia mengatakan bahwa sekitar 40 delegasi asing, termasuk presiden Polandia dan Estonia dan kepala Dewan Eropa, telah mengkonfirmasi partisipasi mereka dalam KTT pada Senin. Perwakilan tingkat tinggi diharapkan dari AS, NATO, dan dari sejumlah negara anggota mereka, tambah Dzhaparova.

Baca juga : AS Siap Kirim Kembali Pasukan ke Afghanistan Lawan Terorisme

Memuji sikap Turki pada integritas teritorial Ukraina, Dzhaparova menekankan bahwa Ukraina mengapresiasi partisipasi Turki dalam semua kegiatan platform, termasuk kelompok kerja. Pasukan Rusia memasuki Semenanjung Krimea pada Februari 2014, di mana Presiden Vladimir Putin secara resmi membagi wilayah itu menjadi dua wilayah federal terpisah dari Federasi Rusia pada bulan berikutnya.

Turki dan AS, serta Majelis Umum PBB, memandang pencaplokan itu sebagai tindakan ilegal.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/ukraina-berupaya-angkat-masalah-krimea-di-platform-internasional/2337798
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement