Selasa 17 Aug 2021 17:34 WIB

Erick Thohir: PTPN Tak Ada Artinya Jika Petani Tetap Miskin

PTPN harus memberikan manfaat bagi para petani, masyarakat sekitar, dan para pegawai

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Erick menekankan, kehadiran Holding PTPN III tidak bermanfaat bila petani di sekitar perusahaan masih miskin.
Foto: Republika/Abdan Syakura
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Erick menekankan, kehadiran Holding PTPN III tidak bermanfaat bila petani di sekitar perusahaan masih miskin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, meminta Holding PT Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melakukan transformasi bisnis dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di internal perusahaan. Hal itu, agar PTPN sebagai BUMN dapat menjalankan bisnis tapi juga mengangkat ekonomi petani perkebunan.

"Tidak ada artinya kalau bisnis PTPN tidak berkelanjutan. Tidak ada artinya juga kalau PTPN menjadi menara gading tapi petani di perkebunan miskin," kata Erick dalam Peluncuran Brand Nusakita PTPN III, di Jakarta, Selasa (17/8).

Baca Juga

Erick mengatakan, PTPN sebagai korporasi harus memberikan manfaat bagi para petani, masyarakat sekitar, dan tentu para pegawainya. Menurut Erick, dalam 100 tahun terakhir kondisi bisnis PTPN kerap kali turun naik dan merusak bisnis PTPN sendiri.

Hal itu dinilai Erick akibat kemampuan SDM dari PTPN yang kurang mumpuni sehingga harus dilakukan transformasi. Sementara, transformasi bisnis juga harus terus dikembangkan khususnya pada komoditas sawit, gula, kopi, dan teh yang menjadi bisnis utama perseroan.

 

Ia pun meminta PTPN memastikan agar produk minyak sawit bisa sama seperti swasta dan dikenal pasar sehingga mampu bersaing. Selain itu, pemerintah juga meminta PTPN segera meningkatkan produksi gula agar impor gula konsumsi dapat ditekan. Hal itu merupakan permintaan langsung Presiden Joko Widodo.

"Kita bukan anti swasta dan impor, tapi kita mau ada keseimbangan. Rule of the game harus diperbaiki apalagi negara kita terus defisit," kata dia.

Sementara, untuk produk kopi dan teh, Erick menggarisbawahi agar PTPN lebih fokus pada produk-produk premium sehingga tidak mengambil pasar para petani tradisional. "Sejak awal saya tekankan, kopi dan teh jangan jadi pesaing petani. Justru kita harus main di premium dan menggalang para petaninya. Ini yang kita harapkan," ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement