Selasa 17 Aug 2021 15:37 WIB

India Bantu Komunitas Sikh dan Hindu Keluar dari Afghanistan

India akan membantu komunitas Sikh dan Hindu di Afghanistan untuk ke negaranya

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Kelompok Taliban berada di kantor pemerintahan
Foto: EPA
Kelompok Taliban berada di kantor pemerintahan

IHRAM.CO.ID, NEW DELHI -- Kementerian Luar Negeri India mengumumkan akan membantu anggota komunitas Sikh dan Hindu di Afghanistan untuk datang ke negara itu, Senin (16/8). Tawaran itu muncul usai Taliban berhasil merebut ibu kota Afghanistan, Kabul, pada Ahad (15/8).

"Kami terus berhubungan dengan perwakilan komunitas Sikh dan Hindu Afghanistan. Kami akan memfasilitasi pemulangan ke India bagi mereka yang ingin meninggalkan Afghanistan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Arindam Bagchi dalam sebuah pernyataan.

India menginvestasikan jutaan dolar dalam proyek-proyek pembangunan di Afghanistan. Bagchi mengatakan pemerintah mendukung Afghanistan yang telah bermitra dalam tugas itu.

Usai keberhasilan Taliban menguasai Kabul, banyak warga Afghanistan memadai area bandara untuk segera pergi dari negara itu. Menurut Otoritas Penerbangan Sipil Afghanistan, warga berlarian ke bandara internasional Kabul, dengan "sisi sipil" ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan ratusan orang berlari melintasi landasan saat pasukan Amerika Serikat (AS) melepaskan tembakan peringatan ke udara. Dalam salah satu video menunjukkan kerumunan mendorong dan mendesak jalan menaiki tangga, mencoba naik pesawat, dengan beberapa orang tergantung di pagar.

Dalam video lain, ratusan orang terlihat berlari di samping pesawat angkut Angkatan Udara AS saat bergerak di landasan pacu. Beberapa menempel di sisi jet sesaat sebelum lepas landas.

Pejabat pertahanan AS menyatakan, AS telah menghentikan sementara semua penerbangan evakuasi dari Kabul untuk membersihkan orang-orang yang berkumpul di lapangan terbang. Washington hanya berniat mengeluarkan puluhan ribu warga Afghanistan yang berisiko karena sebelumnya bekerja untuk pemerintah  dan sedang mencari tempat tinggal sementara di Fort McCoy di Wisconsin dan Fort Bliss di Texas.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement