Selasa 17 Aug 2021 13:28 WIB

RS Indonesia di Myanmar Mulai Dioperasionalkan

RS Indonesia sudah mulai memberikan pelayanan bagi warga Muslim dan Buddha

Rep: Fuji E Permana/ Red: Esthi Maharani
Seorang anggota staf medis yang mengenakan pita merah pada Alat Pelindung Diri memegang pita merah sebagai simbol perlawanan terhadap kudeta militer di Myanmar
Foto: EPA-EFE / LYNN BO BO
Seorang anggota staf medis yang mengenakan pita merah pada Alat Pelindung Diri memegang pita merah sebagai simbol perlawanan terhadap kudeta militer di Myanmar

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Sakit (RS) Indonesia yang dibangun di wilayah rawan konflik yakni di Rakhine State, Myanmar mulai beroperasi.

"Kami bersyukur mendapat kabar baik bahwa RS Indonesia yang berada di Myaung Bwe, Mrauk U, Rakhine State, Myanmar yang dibangun atas upaya bersama MER-C, Palang Merah Indonesia (PMI) dan Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) sudah dibuka dan beroperasionalisasi," kata Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Sarbini Abdul Murad melalui pesan tertulis kepada Republika, Selasa (17/8).

Ia mengatakan, berita ini sangat menggembirakan bahwa RS Indonesia sudah difungsikan oleh pemerintah setempat. RS Indonesia bisa bermanfaat bagi kedua belah pihak, menjadi sarana berbaur masyarakat Buddha dan Muslim di sana.

"Inilah yang kita harapkan. Bagi kami, ini hadiah ulang tahun MER-C ke-22 dan ulang tahun Indonesia ke-76," ujarnya.

Ia menyampaikan, pada Jumat (13/8), RS Indonesia sudah mulai memberikan pelayanan bagi warga Muslim dan Buddha. Hari itu, sekitar delapan warga Muslim dan enam warga Buddha mendapatkan perawatan di RS Indonesia.

RS Indonesia yang didirikan atas kerjasama MER-C, PMI, dan Walubi mulai dibangun pada November 2017. Hal ini ditandai dengan peletakan batu pertama atau ground breaking bangunan utama pada 19 November 2017. Acara tersebut dihadiri oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Myanmar, Dirjen Kementerian Kesehatan Myanmar, Secretary of State Rakhine, Perwakilan MER-C serta warga sekitar dari komunitas Buddha dan komunitas Muslim.

Sarbini mengatakan, pembangunan RS Indonesia memakan waktu dua tahun dari rencana satu tahun yang diperkirakan. Hal ini dikarenakan situasi dan berbagai kendala di lapangan. Diawasi langsung oleh dua insinyur dan dua relawan teknis dari Divisi Konstruksi MER-C, pembangunan akhirnya selesai pada November 2019.

Pada 10 Desember 2019, bangunan RS Indonesia yang sangat kental nuansa merah dan putih diserahterimakan kepada pemerintah Myanmar melalui Kementerian Kesehatan dan Olahraga Myanmar di Ibukota Myanmar, Nay Pyi Taw. Usai pembangunan, pengadaan alat kesehatan menjadi proses selanjutnya yang dilakukan oleh PMI.

"RS Indonesia di Rakhine State, Myanmar merupakan bagian dari diplomasi kemanusiaan MER-C di Rakhine State, Myanmar. Keberadaan rumah sakit yang dibangun oleh umat Muslim dan Buddha Indonesia ini diharapkan dapat mendorong terciptanya perdamaian di Myanmar," kata Sarbini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement