Selasa 17 Aug 2021 09:50 WIB

9 Film Perjuangan Teman Rebahan di Hari Kemerdekaan

Film perjuangan bangkitkan nasionalisme meski hanya 'rebahan' di Hari Kemerdekaan.

Film bertema perjuangan melawan penjajah, sediki banyak bisa membangkitkan rasa cinta pada tanah air (Foto: Film Soekarno)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Film bertema perjuangan melawan penjajah, sediki banyak bisa membangkitkan rasa cinta pada tanah air (Foto: Film Soekarno)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia kembali harus dilakukan di rumah dan sebaiknya tidak mengikuti perlombaan di lingkungan sekitar. Meski demikian, semangat perjuangan jangan sampai ikut turun sebab ada film-film perjuangan yang mampu membangkitkannya.

Film bertema perjuangan melawan penjajah, sediki banyak bisa membangkitkan rasa cinta pada tanah air. Tokoh-tokoh yang digambarkan dalam film tersebut pun bisa membuat orang terinspirasi sekaligus mengenal sosok pahlawannya.

Baca Juga

Berikut ini adalah sejumlah film yang mampu membangkitkan semangat kemerdekaan untuk mengisi waktu libur 17-an saat di rumah.

 

Perburuan

Film yang diangkat dari novel karya Pramoedya Ananta Toer dengan judul sama ini bercerita tentang enam bulan setelah kegagalan PETA melawan Jepang. Hardo (Adipati Dolken) diburu oleh tentara Jepang karena dianggap sebagai otak dari pemberontakan.

Dalam sebuah pengejaran selama satu hari dan satu malam menjelang proklamasi kemerdekaan, sebuah drama perjuangan terungkap. Kekejaman Jepang, pengkhianatan ayah tunangannya serta sahabat tak membuat Hardo patah semangat merebut kemerdekaan.

Film rilisan tahun 2019 ini disutradarai oleh Richard Oh dan diperankan oleh Ayushita, Ernest Samudra, Khiva Ishak dan Michael Kho.

 

Wage

Film ini merupakan biografi dari pencipta lagu kebangsaan "Indonesia Raya", Wage Rudolf Soepratman yang dirilis pada 2017. Lagu ini pertama kali dikumandangkan pada 28 Oktober 1928 dalam Kongres Pemuda 2 atau yang dikenal dengan Sumpah Pemuda.

Dalam pembuatannya, lagu "Indonesia Raya" merupakan perwujudan dari bangkitnya kesadaran pemuda-pemuda Indonesia dalam melawan penjajah. Semangat itulah yang membuat Wage berani meninggalkan segala kemewahan yang didapatnya di Makassar dan kembali ke tanah Jawa.

Wage kemudian aktif dalam pergerakan kemerdekaan dan menjadi jurnalis sebagai penyambung suara rakyat. Film ini juga memperlihatkan Wage yang merasakan ditahan oleh Belanda karena terlalu vokal dan hingga akhir hayatnya saat menderita penyakit paru-paru.

Film arahan sutradara John De Rantau ini dibintangi oleh Rendra Bagus Pamungkas dan Prisia Nasution.

 

Guru Bangsa Tjokroaminoto

Dirilis tahun 2015, "Guru Bangsa Tjokroaminoto" berkisah tentang Haji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto yang memiliki andil besar pada masa awal kemerdekaan Indonesia. Di sini diperlihatkan perjuangan Tjokroaminoto yang menyadarkan masyarakat untuk merebut kemerdekaan.

Kala itu, pendidikan masih minim, rakyat miskin di mana-mana dan tidak ada sekolah untuk rakyat. Tjokroaminoto pun mendirikan organisasi Sarekat Islam untuk melakukan aksi dan sosialiasi yang tujuannya mengajak masyarakat terlibat dalam usaha kemerdekaan.

"Guru Bangsa Tjokroaminoto" dibintangi oleh Reza Rahardian (Tjokroaminoto), Alex Abbad (Abdullah), Putri Ayudya (Soeharsikin), Maia Estianty (Mrs. Mangoenkoesoemo), Didi Petet (Haji Hasan), Chelsea Islan (Stella) dan lainnya. Film ini juga disutradarai oleh Garin Nugroho.

 

Jendral Soedirman

Dirilis tahun 2015, film garapan Viva Westi ini berkisah tentang Jendral Soedirman (Adipati Dolken) yang melawan Belanda secara gerilya meski sedang sakit paru-paru. Film tersebut juga memperlihatkan taktik dan strategi perjuangan Jendral Soedirman yang membuat Belanda kehabisan logistik dan waktu. Dia juga bersembunyi di balik hutan-hutan Jawa untuk melakukan penyerangan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement