Selasa 17 Aug 2021 09:15 WIB

Dr Radjiman, Sosok di Balik Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Nama Dr Radjiman Wedyodiningrat tidak sepopuler rekan-rekannya di Boedi Utomo

Rep: Karta Raharja ucu/ Red: Elba Damhuri
Radjiman Wedyodiningrat
Foto: wikipedia
Radjiman Wedyodiningrat

REPUBLIKA.CO.ID, -- Di publik luas mungkin nama Dr Radjiman Wedyodiningrat tidak sepopuler rekan-rekannya di organisasi Boedi Utomo. Sebut saja Wahidin Soedirohusodo, Douwes Dekker, ataupun Ki Hadjar Dewantara. Namun peran tokoh kelahiran Yogyakarta, 21 April 1879 itu, di masa awal gerakan kemerdekaan tidak dapat dipandang sebelah mata.

Perjuangannya dalam mengawal perjalanan bangsa ini menjadi negara yang merdeka telah terekam dalam jejak berliku perjuangan kemerdekaan bangsa. 

Sejumlah sumber menyebutkan jika Radjiman Wedyodiningrat adalah sosok yang terlibat secara aktif dalam organisasi perjuangan bangsa yang dimulai dari munculnya Boedi Utomo sampai pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Puncak peranannya terjadi ketika ia menjadi ketua BPUPKl menjelang kemerdekaan Indonesia. BPUPKI adalah badan yang dibentuk oleh Jepang setelah negeri itu menderita kekalahan dalam Perang Dunia II. 

Radjiman Wedyodiningrat yang berprofesi sebagai seorang dokter adalah ketua BPUPKI yang merumuskan persiapan-persiapan yang harus dilakukan untuk kemerdekaan Indonesia.

Setelah Indonesia merdeka, ia melanjutkan perjuangannya mengawal negara muda ini dengan menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan kemudian anggota Dewan Pertimbangan Agung Republik Indonesia. 

Radjiman Wedyodiningrat juga disebutkan sebagai anggota DPR pada periode 1950-1952 sekalipun saat itu usianya telah lanjut. Selain menjadi tokoh kemerdekaan, ia juga dikenal sebagai seorang dokter yang mengabdikan ilmunya di Ngawi, Jawa Timur, hingga akhir hayatnya pada 20 September 1952. 

Tak heran jika sejumlah pihak meminta pemerintah untuk mengakui jasa-jasanya dengan menganugerahkan gelar pahlawan nasional.

Pada Jumat (8 November 2013), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada ahli waris Dr Radjiman Wedyodiningrat. Gelar pahlawan nasional bagi Radjiman Wedyodiningrat diterima oleh Dr dr Retno Widiowati.

Pemberian gelar Pahlawan Nasional berdasarkan Keputusan Presiden nomor 68 TK 2013 yang ditandatangani Presiden pada 6 November 2013.

Dr Radjiman Wedyodiningrat mendapat gelar Pahlawan Nasional dengan pertimbangan peran yang sangat besar saat perdebatan pada rapat Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia tentang dasar negara serta menyampaikan visi Indonesia Merdeka meski Jepang masih berkuasa pada 1944. Ia juga ketua Budi Utomo sejak 1915 hingga 1923.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement