Selasa 17 Aug 2021 02:21 WIB

Kompetisi Menuju Pilpres, Menakar Antara Ganjar dan Anies

Survei menempatkan Ganjar dan Anies dengan elektabilitas tinggi

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Survei menempatkan Ganjar dan Anies dengan elektabilitas tinggi, Ilustrasi Ganjar Pranowo
Foto: ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Survei menempatkan Ganjar dan Anies dengan elektabilitas tinggi, Ilustrasi Ganjar Pranowo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Capres di Pilpres 2024 sudah mulai dibicarakan, survei elektabilas pun dilakukan sejumlah lembaga. Capres bukan utama dari Ketua Umum Partai, tapi banyak disorot sejumlah Kepala Daerah.  Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masuk dalam tiga besar elektabilitas.

Dalam survei nasional evaluasi kebijakan dan peta politik masa pandemi Charta Politika merilis survei terbaru, menempatkan Ganjar Pranowo di posisi teratas dengan elektabilitas 20,6 persen dan diikuti Anies di posisi kedua dengan 17,8 persen, Prabowo Subianto berada di posisi ketiga, sedikit di bawah Anies, dengan 17,5 persen.  

Baca Juga

Sementara, posisi Puan Maharani calon lain yang kemungkinan diusung PDI Perjuangan berada di bawah Ganjar yang berada di posisi ke-9 dengan 1,4 persen. 

"Salah satu kluster yang menjadi sorotan untuk tokoh capres saat ini bukan lagi dari Ketua Umum Partai melainkan dari sosok kepala daerah. Yang paling banyak mendapat simpati saat ini adalah Ganjar dan Anies," kata Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Jakarta, Ujang Komarudin, Senin (16/8). 

Dia menyebutkan keduanya memiliki background yang kurang lebih sama dan dianggap bisa mewakili masyarakat saat ini yang tengah menghadapi masalah ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, kesehatan, serta pola birokrasi. 

"Keduanya dianggap bisa mewakili suara masyarakat saat ini dan memperoleh hasil survei yang baik. Dua-duanya sama-sama aktifis, sama-sama dari UGM, dan punya program serta output yang kongkret dibandingkan nama-nama kandidat lainnya dalam hasil survei elektabilitas," jelas Ujang.  

Ujang Komarudin yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) menyebutkan keduanya belum resmi dipilih oleh partai politik. Kendaraan Ganjar memang dari PDI Perjuangan, namun partai kepala banteng moncong putih ini belum resmi menunjuk Ganjar, sementara Anies tidak memiliki kendaraan politik. 

Dia menyebutkan peta perjalanan menuju Pilpres 2024 sebenarnya sudah akan dimulai pada tahun depan 2022. Di mana sejak 20 bulan sebelum dilaksankan Pilpres partai politik sudah mulai bergerak untuk mencari kandidat terbaik yang diusung partainya. 

"Politik menuju Pilpres 2024 itu tidak lama, semua akan cepat dan dinamis, apalagi incumben tidak bisa berpartisipasi kembali dalam Pemilu 2024. Apalagi beberapa waktu terakhir partai politik sudah mulai bergerak memperkenalkan sosok pimpinan partai mereka masing-masing," ungkap Ujang.  

Sementara itu, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menyebutkan sifat survei elektabilitas masih amat dinamis pasalnya Pemilu Presiden masih cukup lama yakni pada 2024. 

"Survei sifatnya dinamis, bisa saja berubah, bila dulu nama Prabowo Subianto paling unggul sekarang justru Ganjar dan Anies berada di posisi terdepan dari segi keterpilihan (elektabilitas)," jelas Adi.  

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah ini...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement