Senin 16 Aug 2021 12:37 WIB

Arab Saudi Evakuasi Seluruh Diplomatnya dari Afghanistan

Taliban mengaku tidak ingin hidup dalam isolasi.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Taliban berhasil menguasai Istana Kepresidenan Afghanistan di Kabul, Ahad (15/8).
Foto: AP/Zabi Karimi
Taliban berhasil menguasai Istana Kepresidenan Afghanistan di Kabul, Ahad (15/8).

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH  -- Arab Saudi telah mengevakuasi semua anggota misi diplomatiknya di Afghanistan. Langkah itu diambil setelah Taliban berhasil menguasai ibu kota dan istana kepresidenan negara tersebut.

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, seperti dilaporkan Saudi Press Agency pada Ahad (15/8), mengungkapkan, semua anggota kedutaan besar Saudi di Kabul sudah dievakuasi. Mereka pun telah tiba di Riyadh dalam keadaan sehat.

Baca Juga

Saudi bukan satu-satunya negara yang mengevakuasi para diplomatnya dari Kabul. Sejumlah negara lain, termasuk Amerika Serikat (AS), turut mengambil tindakan serupa. Sesaat setelah menguasai ibu kota dan istana kepresidenan, Taliban mengatakan bahwa perang di Afghanistan telah berakhir.

“Hari ini adalah hari besar bagi rakyat Afghanistan dan Mujahidin. Mereka telah menyaksikan buah dari upaya dan pengorbanan selama 20 tahun,” ujar juru bicara kantor politik Taliban, Mohammad Naeem dalam sebuah pernyataan.

Naeem mengatakan bentuk pemerintahan baru di Afghanistan akan segera diperjelas. Ia menekankan, Taliban tidak ingin hidup dalam isolasi dan menyerukan hubungan internasional yang damai dengan seluruh negara di dunia.

“Kami telah mencapai apa yang kami cari, yaitu kebebasan negara dan rakyat kami. Tidak akan ada yang dapat menggunakan tanah kami untuk menargetkan siapa pun dan kami tidak ingin merugikan orang lain,” ucapnya.

Sesaat sebelum Taliban menguasai Kabul, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani meninggalkan negara tersebut. Namun belum diketahui ke mana dia pergi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement