Senin 16 Aug 2021 08:43 WIB

Anies: Vaksinasi Covid-19 Beri Proteksi Lebih Baik

Masyarakat yang sudah divaksinasi dapat mengurangi risiko jika terinfeksi Covid-19.

Petugas Kesehatan berjalan menuju rumah warga saat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 secara door to door yang merupakan bagian dari kegiatan vaksinasi Merdeka di Kawasan RW 02, Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta, Sabtu (14/8). Polsek sawah besar menggelar vaksinasi dengan mendatangi rumah ke rumah warga yang belum vaksin sebagai upaya mewujudkan heard immunity di Jakarta.Prayogi/Republika
Foto: Prayogi/Republika
Petugas Kesehatan berjalan menuju rumah warga saat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 secara door to door yang merupakan bagian dari kegiatan vaksinasi Merdeka di Kawasan RW 02, Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta, Sabtu (14/8). Polsek sawah besar menggelar vaksinasi dengan mendatangi rumah ke rumah warga yang belum vaksin sebagai upaya mewujudkan heard immunity di Jakarta.Prayogi/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali mengingatkan vaksinasi Covid-19 memberi proteksi lebih pada setiap orang, seperti helm bagi pengendara motor.

Menurut Anies, pengendara motor semuanya memiliki risiko untuk mengalami kecelakaan, baik menggunakan helm ataupun tidak. Namun risiko tingkat keparahan hingga kematiannya berbeda.

"Kalau terjadi kecelakaan, risiko yang lebih besar orang yang enggak pakai helm. Jadi ini seperti vaksin, kalaupun sudah vaksin masih bisa tertular, tapi kalaupun tertular bisa OTG atau gejala ringan," kata Anies.

Anies menegaskan, masyarakat yang telah menerima dosis vaksin dapat mengurangi risiko jika nantinya terpapar Covid-19. "Jika kita sudah dapatkan vaksin, kalaupun terpapar, gejala ringan atau OTG. Maka kenapa kita perlu vaksinasi, bukan sukseskan program pemerintah saja, tapi melindungi diri dan keluarga kita agar kalau terpapar memiliki risiko kecil," kata Anies.

Karena bisa memberikan proteksi lebih ini, Anies menuturkan, Pemprov DKI terus menggenjot vaksinasi Covid-19 bagi warga di Jakarta. Saat ini tercatat sudah 9,2 juta warga Jakarta yang telah menerima suntikan vaksin (dosis pertama).

"Alhamdulillah pagi ini sudah 9,2 juta penduduk Jakarta tervaksin, jadi setiap hari bisa sampai 200 ribu warga divaksin," kata Anies.

Sebelumnya, Anies menyatakan Ibu Kota kurang sekitar empat juta orang tervaksin untuk bisa mencapai kekebalan komunal (herd immunity). "Jadi kita masih ada (kekurangan) sekitar hampir empat juta (orang tervaksin) untuk mencapai 'herd immunity'," kata Anies dalam siaran langsung instagramnya @aniesbaswedan, Jumat (13/8) malam.

Di sisi lain, Anies mengakui persentase penerima vaksin di Jakarta tinggi. Namun dari jumlah itu sebanyak 40 persen penerima vaksin di antaranya bukan warga Jakarta.

"Secara persentase memang tinggi, tetapi sekitar 40 persen yang kita vaksin bukan penduduk ber-KTP Jakarta," kata Anies.

Pemprov DKI memberikan vaksin terhadap empat golongan masyarakat yang beraktivitas di Jakarta, yakni masyarakat yang memiliki KTP DKI Jakarta dan orang yang tinggal di Ibu Kota namun tidak ber-KTP Jakarta.

Kemudian, orang yang tinggal di luar daerah namun bekerja di Jakarta serta pelajar yang tinggal di luar daerah namun sekolah atau berkuliah di Jakarta. "Nah, kami vaksin semuanya karena kita ingin semua warga yang berada di Jakarta tervaksin," ujar Anies.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement