Senin 16 Aug 2021 07:52 WIB

YPI Dirikan Pesantren Penghafal Quran Hidayatullah di NTB

Peletakan batu pertama ponpes itu tepat pada peringatan milad ke-50 Hidayatullah.

Yayasan Peradaban Islam (YPI) mengadakan acara peletakan baru pertama pembangunan Pesantren Penghafal Alquran  Ma’had Aly Plus di  Desa Labulia, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (10/8).
Foto: Dok YPI
Yayasan Peradaban Islam (YPI) mengadakan acara peletakan baru pertama pembangunan Pesantren Penghafal Alquran Ma’had Aly Plus di Desa Labulia, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (10/8).

REPUBLIKA.CO.ID, PRAYA -- Hidayatullah sebagai organisasi massa terus berkembang dengan semakin banyak mendirikan pesantren maupun lembaga pendidikan lainnya di seluruh Indonesia. Salah satu yang sedang dirintis adalah Pondok Pesantren YPI (Yayasan Peradaban Islam) Hidayatullah yang bertempat di Desa Labulia, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Tepat pada peringatan 50 tahun usia Hidayatullah berdasarkan hitungan tahun Hijriah, tanggal 1 Muharram 1443 H bertepatan dengan 10 Agustus 2021,  dilaksanakan ground breaking (peletakan batu pertama) pembangunan Pesantren Penghafal Alquran  Ma’had Aly Plus. Acara tersebut dihadiri oleh beberapa tokoh yang ada di NTB, di  antaranya Kepala Badan Kesbangpoldagri NTB  Lalu Abdul Wahid MH.sekaligus mewakili Gubernur Nusa Tenggara Barat. Hadir juga Ketua Dewan Murabbi Wilayah (DMW) Ustadz Ismuji dan Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah NTB Ustadz Muslihuddin Mustakim, perwakilan Kemenag Lombok Tengah, kepala desa Labulia, serta  para tokoh agama dan tokoh masyarakat di Desa Labulia.

GH Muharar Mahfudz, pemimpin Pondok Pesantren Nurul Hakim Kediri juga turut menghadiri acara tersebut sekaligus memberikan tausiyah. Kegiatan ini berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Undangan terbatas.  Seluruh undangan maupun santri yang hadir diarahkan untuk memakai masker dan terlebih dahulu mencuci tangan dengan sabun di tempat yang telah disediakan oleh panitia.

Dalam sambutannya, Lalu Abdul Wahid menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pewakaf tanah untuk lokasi pembangunan pesantren YPI Hidayatullah. " Beliau (H Jamil) ini mendapatkan hidayah," ujarnya sambil berkelakar. " Para pengelola yang masih muda-muda ini, memberikan saya keyakinan kesuksesan pembangunan pondok pesantren ini," jelas Wahid seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Lokasi pembangunan pondok pesantren YPI Hidayatullah ini merupakan tanah wakaf dari salah seorang warga Dusun Olor Agung Desa Labulia bernama H Jamil. Di atas lahan wakaf seluas setengah hektar ini, akan didirikan pesantren penghafal Quran dan Ma'had Aly Plus.

TGH  Muharrar Mahfudz dalam tausiyahnya mengingatkan janji Allah SWT  kepada siapa saja yang berwakaf akan mendapatkan ganjaran pahala jariyah yang akan terus mengalir meski nyawa telah berpisah dengan raga. " Di  tempat ini akan penuh dengan aktivitas kebaikan, termasuk orang menghafal Quran,"  jelas TGH Muharrar.

Sebelumnya, Sekretaris Yayasan Peradaban Islam Hidayatullah Labulia Lombok Tengah, Ustadz Muhammad Syamsul Bahri dalam sambutannya menceritakan proses awal hingga terjadinya ikrar wakaf. " Kami tidak menyangka, bantuan Allah ta’ala akan diberikan di tempat yang sangat strategis ini yakni dekat dengan Jalan By Pass BIL. Setelah sebelumnya kami terus berupaya untuk bisa mendirikan Pondok Pesantren Hidayatullah di Kabupaten Lombok Tengah. Insya Allah, kami akan berupaya memenuhi harapan Bapak H  Jamil selaku pewakaf, agar tempat ini menjadi tempat belajar agama, tempat menghafal Alquran, di tempat ini kami akan dirikan Ma'had Aly Plus," jelas alumni Pesantren Hidayatullah Surabaya ini.

Di akhir acara, dilakukan peletakan batu pertama Masjid H Jamil dan Gedung Pendidikan Dr KH Abdul Manan. Sejak tanah wakaf ini dikelola, kegiatan pendidikan di lokasi pembangunan telah dimulai dengan diadakannya pendidikan tahfidz dan pengajian Alquran dengan menggunakan rumah-rumah bambu sederhana. Setiap bulan juga diadakan pembinaan guru ngaji binaan YPI se-Lombok Tengah.

“Kita berharap kepada seluruh umat Islam, para dermawan, orang baik di manapun berada, dengan peletakan batu pertama ini pertanda gema kebaikan dan amal soleh terbuka luas bagi semua kita untuk ikut patungan membangun guna  mewujudkan esantren Quran,"  ungkap Ketua YPI , Muhammad Fahrurrozi di sela acara. 

"Mari bergabung bersama kami Mengukir sejarah dan amal jariyah yang tak kan pernah berhenti mengalirkan pahala kebaikan,"  tambah ketua YPI.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement