Senin 16 Aug 2021 05:43 WIB

Hamid Gul, Sang Godfather of Taliban

Hamid Gul ikut membesarkan Taliban dan dijuluki sebagai Godfather of Taliban

Rep: Teguh Firmansyah/ Red: Elba Damhuri
Hamid Gul: Pendiri Taliban
Foto: Telegraph
Hamid Gul: Pendiri Taliban

REPUBLIKA.CO.ID, -- Perjuangan Afghanistan melawan Uni Soviet tak lepas dari sedikit peran Hamid Gul, seorang mantan kepala badan intelijen Pakistan. 

Hamid Gul yang melatih pejuang Afghanistan melawan Soviet dan membantu menciptakan kelompok Taliban. Gul memimpin Antar-Dinas Intelijen (ISI) Pakistan pada 1987-1989 selama masa terakhir pendudukan Soviet di Afghanistan.

Pada masa pensiunnya, ia masih terlihat sebagai sosok dengan pola pikir pendirian dan intelijen militer kuat di Pakistan. Menyusul penarikan Soviet dari Afghanistan pada 1989, negara itu kemudian meluncur ke dalam kekacauan.

BACA JUGA: 12 Fakta tentang Taliban yang Kembali Kuasai Afghanistan

Pejuang Taliban dilatih di Pakistan secara bertahap. Gul tidak hanya memberikan pelatihan militer dan ikut berperan aktif bersama tokoh-tokoh lain dalam membesarkan Taliban, sebuah kekuatan baru di Afghanistan yang berbasis pelajar, tetapi juga memasukkan ideologi-ideologi kuat.

Gul berhasil membesarkan dan menciptakan mesin politik dan militer baru Afghanistan, yakni Taliban. Tak heran jika beberapa media Barat menyebut Gul sebagai the Godfather of Taliban.

Deutsche Welle (DW), media ternama Jerman, menurunkan artikel pada 16 Agustus 2015 berjudul The godfather of the Taliban: Hamid Gul and his legacy.

 

Beberapa negara pun menyatakan sangat khawatir atas kiprah Hamid Gul ini, di antaranya India dan Amerika Serikat yang sebenarnya pendukung Gul.

BACA JUGA: Taliban akan Umumkan Negara Emirat Islam di Istana Presiden

Gul tetap menjadi pusat perhatian setelah meninggalkan militer dan populer di kalangan kelompok-kelompok Islam garis keras Afghanistan dan Pakistan untuk pandangan yang kuat tentang Pakistan yang merupakan saingan dari India dan Amerika Serikat.

India melihat Gul dengan kecurigaan mendalam karena diduga mempunyai hubungan dengan militan Kashmir yang memerangi pemerintahan New Delhi.

Washington yang telah bekerja sama dengan Gul selama tahun 1980-an tetapi kemudian melobi PBB untuk memasukkannya ke dalam daftar teroris internasional.

Dalam wawancara dengan AFP pada Juni 2014, Gul mengatakan perang terus berlanjut jika Afghanistan menandatangani pakta keamanan yang memungkinkan sekitar 10.000 tentara yang dipimpin AS untuk tetap di negara itu dalam peran bukan tempurnya hingga 2016.

Gul juga mengingat kunjungan terakhirnya ke Afghanistan pada Agustus 2001, ketika ia adalah kepala tamu di parade akhir yang diselenggarakan oleh pemerintah Taliban.

BACA JUGA: JK: Afghanistan tak akan Jatuh dalam Perang Saudara

Kemudian Taliban digulingkan oleh invasi pimpinan AS akhir tahun itu setelah gagal menyerahkan pemimpin Al-Qaida Osama bin Laden setelah serangan 9/11.

"Ketakukan bukanlah kebijakan. Menyerah bukanlah pilihan," begitu ucapan Gul yang terkenal.

Pernyataan dari Gul sering dikutip oleh media lokal dan internasional tentang masalah berkaitan dengan Afghanistan dan India.

 

Hamid Gul meninggal pada usia ke-79 tahun Sabtu (15 Agustus 2015) di Rumah Sakit Gabungan Militer di loka wisata bukit indah di Kota Murree, utara Islamabad, setelah menderita pendarahan otak. 

Kini, enam tahun setelah meninggalnya Gul, kini Taliban kembali menguasai Afghanistan. Taliban, sebelum invasi Amerika dan sekutu, memang pemerintah resmi Afghanistan.

Gul memang dikenal sebagai Godfather of Taliban. Beberapa versi menyebutkan bahwa Gul bukanlah pencipta Taliban namun berperan luar biasa dalam membesarkan Taliban.

BACA JUGA: Ayat Alquran yang Dibaca Rasulullah Saat Dikepung Algojo

sumber : Reuters/BBC/Arabnews
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement