Ahad 15 Aug 2021 06:34 WIB

Jokowi: Peningkatan Ekspor Pertanian Sejahterakan Petani

Jokowi minta kebutuhan pangan dalam negeri diamankan dulu sebelum ekspor.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Fuji Pratiwi
Suasana pelepasan ekspor komoditas pertanian Kalbar di terminal peti kemas Pelabuhan Dwikora, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (14/8). Pelepasan ekspor komoditas pertanian Kalimantan Barat senilai 194,31 miliar dari pelabuhan tersebut merupakan rangkaian kegiatan dari Pelepasan Merdeka Ekspor 2021 ke delapan negara di 17 titik pelabuhan di Indonesia yang diresmikan Presiden Joko Widodo.
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Suasana pelepasan ekspor komoditas pertanian Kalbar di terminal peti kemas Pelabuhan Dwikora, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (14/8). Pelepasan ekspor komoditas pertanian Kalimantan Barat senilai 194,31 miliar dari pelabuhan tersebut merupakan rangkaian kegiatan dari Pelepasan Merdeka Ekspor 2021 ke delapan negara di 17 titik pelabuhan di Indonesia yang diresmikan Presiden Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mampu bertahan dari hantaman pandemi Covid-19. Hal ini terlihat dengan terus meningkatnya nilai ekspor pertanian pada dua tahun terakhir.

Ekspor pertanian pada 2020 mencapai Rp 451,8 triliun, naik 15,79 persen dibandingkan 2019 yang angkanya mencapai Rp 390,16 triliun. Pada semester I tahun 2021 dari Januari sampai dengan Juni 2021, ekspor mencapai Rp 282,86 triliun rupiah, naik 14,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020, yaitu sebesar Rp 202,05 triliun.

Baca Juga

Menurut Presiden, peningkatan ekspor komoditas pertanian tersebut turut berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani. Hal tersebut antara lain ditunjukkan dengan nilai tukar petani yang terus membaik.

Pada Juni 2020 nilai tukar petani berada di angka 99,60, secara konsisten meningkat hingga Desember 2020 mencapai 103,25 dan Juni 2021 mencapai 103,59. "Menurut saya ini sebuah kabar yang baik yang bisa memacu semangat petani-petani kita untuk tetap produktif di masa pandemi," ujar Jokowi saat melepas Merdeka Ekspor Pertanian Tahun 2021 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (14/8).

Terkait dengan ekspor beras yang mulai dilakukan antara lain ke Arab Saudi, Presiden meminta jajarannya agar melakukan kalkulasi secara cermat. Dengan begitu, stok beras untuk kebutuhan dalam negeri cukup dan bisa tetap diamankan.

"Kalau memang dihitung betul beras kita ini berlebih dan mampu kita ekspor, ya ekspor saja. Tetapi, sekali lagi, dikalkulasi, dihitung. Artinya, kebutuhan dalam negeri didahulukan, kalau hitung-hitungan ada sisa, silakan diekspor," ungkapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement