Ahad 15 Aug 2021 00:25 WIB

Studi: Covid-19 Kelak Jadi Endemik, Penyakitnya Anak-Anak

Dunia kini masih berjuang melawan pandemi Covid-19.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi penyebaran virus corona tipe baru, SARS-CoV-2. Virus penyebab Covid-19 ini pertama kali ditemukan di China pada akhir 2019 lalu menyebar luas dan cepat menjadi pandemi.
Foto: MgIT03
Ilustrasi penyebaran virus corona tipe baru, SARS-CoV-2. Virus penyebab Covid-19 ini pertama kali ditemukan di China pada akhir 2019 lalu menyebar luas dan cepat menjadi pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi permodelan mengungkapkan bahwa Covid-19 dapat menjadi penyakit endemik seperti selesma (pilik) dalam beberapa tahun mendatang. Penyakit akibat infeksi virus SARS-CoV-2 itu diprediksi akan lebih banyak menyerang anak-anak yang belum divaksinasi atau terpapar virus.

Tim peneliti dari Amerika Serikat-Norwegia mencatat bahwa tingkat keparahan Covid-19 umumnya lebih rendah di antara anak-anak. Berdasarkan hal tersebut, beban keseluruhan dari penyakit ini diperkirakan akan menurun begitu Covid-19 menjadi endemik di populasi global.

Baca Juga

Sejak infeksi SARS-CoV-2 merebak, tingkat keparahan penyakit dan risiko kematian tampak jelas terkait dengan usia. Namun, hasil pemodelan mereka menunjukkan bahwa Covid-19 kemungkinan nanti akan beralih ke anak-anak yang lebih muda.

"Itu karena komunitas orang dewasa telah menjadi kebal, baik melalui vaksinasi atau paparan virus," kata salah satu peneliti dari University of Oslo di Norwegia, Ottar Bjornstad, dikutip dari Times Now News pada Sabtu (14/8).

Pergeseran seperti itu, menurut Bjornstad, telah terpantau dari catatan sejarah penyakit pernapasan. Pola insiden terkait usia pada awal epidemi bisa sangat berbeda dengan ketika penyakit bersirkulasi lebih luas.

"Penelitian genomik yang sedang berlangsung, misalnya, menunjukkan bahwa pandemi flu Asia alias flu Rusia sepanjang 1889-1890 yang menewaskan satu juta orang utamanya terjadi pada orang dewasa di atas usia 70 tahun," ungkap Bjornstad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement