IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kehadiran Bank Syariah Indonesia (BSI) dinilai bisa menjadi salah satu pendorong kuat optimalisasi penerimaan dan penyaluran zakat, infaq, sedekah, dan wakaf (ziswaf) nasional.
"Dengan segala kekuatan dan keunggulan, BSI akan bisa memaksimalkan penghimpunan dan penyaluran ziswaf sehingga semakin memberi kontribusi besar dalam perekonomian," ujar Dr Andri Soemitra, Ketua Program Doktor Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Bisnis (FEBI) Universitas Islam Negeri Sumut (UINSU) Medan, Jumat (13/8).
Potensi BSI yang memiliki kantor cabang yang banyak dan layanan digital akan dapat menjadi katalisator penghimpunan ziswaf nasional.Pola pola kerja sama antara BSI dengan organisasi pengelola zakat dan nazir wakaf akan mengakselerasi program penghimpunan ziswaf menjadi lebih optimal.
"Pengelolaan ziswaf secara baik dan benar akan memberi kontribusi besar dalam pembangunan nasional seperti bisa menjadi alternatif sumber pembiayaan pembangunan ke sektor sektor khusus sesuai dengan peruntukannya dan BSI diyakini mampu melakukan itu," katanya.
Berdasarkan data dari Baznas,misalnya potensi zakat di Indonesia bisa mencapai Rp233,8 triliun dengan realisasi hanya sekitar Rp10 triliun.Potensi wakaf uang menurut data Badan Wakaf Indonesia (BWI) ada Rp180 triliun, sementara yang terkumpul dalam periode 2011-2018 hanya Rp255 miliar.
"Potensi Ziswaf itu diharapkan bisa digali BSI lebih maksimal," katanya.