Friday, 17 Syawwal 1445 / 26 April 2024

Friday, 17 Syawwal 1445 / 26 April 2024

Bea Cukai Jateng DIY Paparkan Capaian Penerimaan Negara

Jumat 13 Aug 2021 18:46 WIB

Red: Ichsan Emrald Alamsyah

Kantor Wilayah Bea Cukai Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Jateng DIY) dan Kantor Bea Cukai Banyuwangi memaparkan masing-masing capaian lewat dialog kinerja organisasi (DKO) periode Juli 2021.

Kantor Wilayah Bea Cukai Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Jateng DIY) dan Kantor Bea Cukai Banyuwangi memaparkan masing-masing capaian lewat dialog kinerja organisasi (DKO) periode Juli 2021.

Foto: Bea Cukai
Bea Cukai Jateng DIY dan Banyuwangi sebut penerimaan negara sudah di atas 50 persen

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kantor Wilayah Bea Cukai Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Jateng DIY) dan Kantor Bea Cukai Banyuwangi memaparkan masing-masing capaian lewat dialog kinerja organisasi (DKO) periode Juli 2021.

Hingga 31 Juli 2021, Bea Cukai Jateng DIY telah menyetor penerimaan negara sebesar Rp 23,51 triliun. Paparan penerimaan tersebut disampaikan dalam rapat DKO pada Selasa (10/08).

Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kanwil Bea Cukai Jateng DIY, Nur Rusyidi menyampaikan meski baru mencapai 52,42 persen dari target APBN Rp 44,84 triliun, capaian penerimaan tersebut tumbuh sebesar 13,89 persen (yoy) atau Rp 2,87 triliun.

“Adapun dari total penerimaan sebesar Rp 23,51 triliun tersebut, masih didominasi dari sektor cukai dengan rincian penerimaan cukai sebesar Rp 22,48 triliun, lalu bea masuk sebesar Rp 985,5 miliar, dan bea keluar sebesar Rp 44,42 miliar,” paparnya.

Meski terjadi penurunan produksi rokok -7,15 persen (yoy) pada jenis sigaret kretek mesin, kata Nur, namun dibanding 2020 penerimaan cukai secara keseluruhan mengalami pertumbuhan 13,79 persen (yoy) atau sebesar Rp 2,72 triliun. Kenaikan ini dikontribusi pelunasan CK1 2020 sebesar Rp 6,34 triliun. Akumulasi penerimaan bea masuk yang juga terus tumbuh hingga Juli sebesar 15,35 persen (yoy) atau sebesar Rp131,1 miliar.

Importasi komoditi part kendaraan, gula, hingga tas menjadi kontributor terbesar sektor bea masuk. Bea keluar juga mulai menunjukkan trend positif, eksportasi produk turunan CPO menjadi kontributor lonjakan penerimaan bea keluar hingga tumbuh tumbuh 34,08 persen (yoy) atau sebesar Rp 11,3 miliar.

Nur berharap penerimaan tahun 2021 dapat tercapai mengingat trend dari sektor cukai, bea masuk, dan bea keluar yang secara keseluruhan mengalami pertumbuhan dibanding tahun 2020. “Trend bea masuk kami masih optimis mengingat dari Januari selalu diatas (yoy) 2020. Bea keluar kita juga masih optimis, trend-nya juga saya lihat grafiknya masih diatas 2020. Untuk hasil tembakau memang trend masih cukup, semoga di September atau Oktober ini bisa naik,” harap Nur.

Sementara itu, Bea Cukai Banyuwangi dalam rapat DKO nya juga menyampaikan progres pencapain target kinerja sampai dengan bulan pelaporan. Tidak hanya menyampaikan progres capaian, dalam DKO juga di bahas langkah dan strategi pada bulan berjalan untuk mencapai target yang telah ditentukan.

Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Bea Cukai Banyuwangi, Dominica Roesdiati mengungkapkan, dari sisi penerimaan tercapai sebesar 80,06 persen dari target yang telah ditentukan, capaian penerimaan sebesar Rp 5.955.430.750  dari target penerimaan sebesar Rp 7.438.884.000.

“Capaian penerimaan sebesar ini merupakan capaian yang luar biasa, mengingat baru menginjak bulan ke tujuh tahun berjalan,” ujarnya.

Selain itu, Dominica menyampaikan dari sisi pengawasan juga digencarkan kegiatan operasi pengawasan dan patroli laut. Untuk kegiatan patroli laut telah dilaksanakan sampai dengan bulan Juli sebanyak tujuh kali. Sedangkan, untuk operasi pengawasan dilaksanakan sampai dengan bulan Juli sebanyak sebelas kali.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
 
Terpopuler