Jumat 13 Aug 2021 13:46 WIB

FK Unisba Laksanakan PKM Percepatan ODF

Kepadatan penduduk yang tinggi akan memicu masalah kesehatan.

Fakultas Kedokteran (FK) Unisba melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertajuk “Percepatan Open Defecation Free (ODF) untuk Warga Kelurahan Tamansari Bandung” di Kelurahan Tamansari, yang dimulai pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2021. PKM ini didanai oleh dana hibah PKM internal FK Unisba.
Foto: istimewa
Fakultas Kedokteran (FK) Unisba melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertajuk “Percepatan Open Defecation Free (ODF) untuk Warga Kelurahan Tamansari Bandung” di Kelurahan Tamansari, yang dimulai pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2021. PKM ini didanai oleh dana hibah PKM internal FK Unisba.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Fakultas Kedokteran (FK) Unisba melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertajuk “Percepatan Open Defecation Free (ODF) untuk Warga Kelurahan Tamansari Bandung” di Kelurahan Tamansari, yang dimulai pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2021. PKM ini didanai oleh dana hibah PKM internal FK Unisba. 

Ketua tim PKM Ajeng Kartika Sari,dr., M.Kes., mengatakan, dengan kondisi kepadatan penduduk di kelurahan Tamansari yang sangat tinggi menyebabkan timbulnya beberapa permasalahan kesehatan yang sulit dipecahkan, diantaranya kejadian penyakit diare dan masalah sanitasi yang buruk. “Terutama karena masih banyaknya kepala keluarga yang belum memiliki jamban yang memenuhi syarat kesehatan dan banyaknya pembuangan tinja yang langsung dialirkan ke sungai yang dikenal dengan open defecation,” ujarnya, Jumat (13/8). 

Diungkapkannya, penyakit diare hingga saat ini menjadi salah satu pembunuh terbesar terhadap balita di Indonesia yang muncul oleh karena akses yang buruk terhadap air bersih dan sarana sanitasi yang sehat. 

Berdasarkan kondisi ini lanjutnya, FK Unisba yang merupakan institusi Pendidikan yang berada di wilayah Kelurahan Tamansari, menawarkan solusi melalui Program Percepatan Open Defecation Free (ODF) di Kelurahan Tamansari Bandung ini dengan pemasangan septic tank komunal tipe BT-20. 

Menurutnya, program ini dipilih sebagai solusi karena dengan tersedianya akses universal terhadap jamban sehat dan pencapaian perilaku stop Buang Air Besar (BAB) sembarangan atau Open Defecation Free (ODF) maka masalah kesehatan seperti Diare dan ISPA dapat teratasi.

Die menjelaskan, PKM ini dilaksanakan dalam dua bagian yakni  melakukan edukasi secara interaktif melalui pendekatan penyuluhan. Peserta terdiri dari seluruh lapisan masyarakat Desa Tamansari antara lain para kepala pemerintahan dan tingkat RT sampai Kecamatan beserta jajarannya, amsyarakat umum dan anak-anak.

Kemudian dilanjutkan dengan pembangunan septic tank komunal di RW yang belum memiliki septic tank komunal dengan kolaborasi pendanaan dan penerapan teknologi dari FK Unisba dan penyediaan lahan serta tenaga kerja dari warga kelurahan Tamansari.

“Hasil survey ditemukan 20 titik yang memungkinkan untuk dibangun Septic tank komunal, namun pada kegiatan PKM ini sebagai inisiasi akan dibangun satu Septic tank komunal tipe BT-20 sesuai kapasitas lahan yang memungkinkan untuk di lokasi pertemuan antara RW 12 dan 13, sebagai prioritas yang akan menampung aliran pembuangan tinja dari 30 KK,” jelasnya.

Dia mengatakan, PKM ini mendapat sambutan baik dari Lurah Tamansari Bapak Dadang  dan penerima manfaat dari RW 15  kelurahan Tamansari. Pelaksanaan kegiatan ini sejalan dengan program pemerintah untuk mencapai status ODF yang berupaya untuk memastikan ketersediaan sarana septic tank yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat.  

Harapannya, kegiatan ini dapat dilaksanakan secara berkesinambungan dan melibatkan lebih banyak RW di kelurahan Tamansari ini dan mendapatkan dukungan serta melibatkan banyak pihak.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement