Jumat 13 Aug 2021 05:35 WIB

Akun Instagram Politikus PSI Diserbu Warganet

Viani Limardi berdebat dengan polisi dan menyebut aturan PPKM Level 4 tidak jelas.

Rep: Erik PP/Flori Anastasia Sidebang/ Red: Erik Purnama Putra
Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, Viani Limardi SH.
Foto: Dok @ms.tionghoa
Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, Viani Limardi SH.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ulah anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, Viani Limardi yang mempertanyakan kebijakan ganjil-genap di Jakarta pada Kamis (12/8), hingga berdebat dengan polisi, mendapat sorotan publik. Alhasil, warganet (netizen) pun geram dengan ulah Viani hingga menyerbu akun Instagram @ms.tionghoa.

Warganet yang meninggalkan jejak di kolom komentar, rata-rata menirukan ucapan Viani kepada polisi. "Saya yang buat aturan," ucap akun @hermiadi5 mengomentari foto Viani dengan caption  ‘Lagi males caption-caption-an.

Akun @m_asyhadi juga berkomentar, "Mumpung belum diblok komennya. Cie chi, jadi terkenal yaa. Selamat bingung chi."

Dari ratusan komentar, rata-rata warganet mempertanyakan mengapa anggota dewan malah tidak bisa memberi contoh, dan melanggar aturan ganjil-genap. Bahkan, ada yang mengingatkan Viani bahwa aturan ganjil-genap itu disesuaikan nomor akhir plat nomor kendaraan.

Anggota Fraksi PSI DPRD DKI, Viani Limardi dihentikan petugas karena berusaha melanggar aturan ganjil-genap saat melintas di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (12/8) pagi. Mobil yang dikendarai oleh Viani memiliki pelat nomor ganjil. Sehingga petugas menghentikannya, dan meminta putar balik.

Baca juga : Sertifikat Vaksin di Mall, Wiku: Percobaan Menuju New Normal

Viani pun sempat terlibat adu mulut dengan seorang polisi yang tidak mengizinkan mobilnya melintas. Padahal, ia saat itu, harus menjalankan tugas di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara.

Viani mengeklaim, selama ini, mobilnya tetap boleh melintas, meski ada kebijakan ganjil-genap bila ada tugas yang harus dia laksanakan. Namun, petugas yang menjaga ruas jalan tersebut tetap tidak mengizinkan mobil Viani melintas.

"Enggak boleh (melintas) karena ganjil-genap, kalau sekarang pakai surat tugas boleh, sekarang sudah enggak berlaku," kata polisi yang bertugas di lokasi kepada Viani dalam rekaman yang didapat Republika.

"Oke, saya sekarang tanya Bapak, saya kalau mau ke Penjaringan sekarang lewat mana?" timpal Viani.

"Masuk tol, kalau lewat sini enggak boleh, kecuali kalau besok (tanggal ganjil)," jawab polisi.

"Sekarang lewat mana?" ujar anggota Komisi D DPRD DKI ini tidak puas.

"Lewat Rasuna Said, lurus," kata polisi menjawab.

"Di situ, enggak dijaga lagi?" ucap Viani.

"Yang enggak boleh (Jalan) Sudirman, Thamrin, Gatot Subroto," ucap polisi

"Oke, nanti saya akan protes ini," tutur Viani.

 

"Silakan," jawab petugas.

"Saya yang bikin aturannya," tegas Viani dengan nada yang terdengar cukup kesal.

Menurut Viani, peraturan yang berlaku selama PPKM Level 4 selalu berganti-ganti dan tidak jelas. Dia mengaku bakal memprotes aturan yang kerap berubah-ubah.

"Dari kemarin peraturan waktu PPKM ya kan semua jalanan ditutup, apa maksud dan tujuannya? Enggak ada guna-gunanya juga, sama orang dibuka juga cone-nya," ungkap Viani.

"Bukan enggak terima, ini enggak jelas aturannya, saya akan perjelas nanti," sambungn

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement