REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pandemi Covid -19 yang merebak sejak Maret 2020 lalu terbukti telah memukul banyak sektor usaha. Banyak bisnis yang mengalami rugi berkelanjutan hingga bangkrut dan terpaksa tutup karena tak bisa beroperasi secara maksimal.

Mengutip hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) di tahun 2020, tercatat sedikitnya ada 82,85 persen perusahaan di Indonesia terdampak pandemi virus Covid-19. Dampak pandemi itu juga dirasakan secara nyata oleh sektor informasi dan teknologi (ICT). 

Salah satunya PT Fiber Networks Indonesia (Fibernet), perusahaan dengan inti bisnis layanan infrastruktur internet fiber optik dan nirkabel atau wireless. Adanya pandemi Covid-19 membuat aktivitas PT Fiber Networks Indonesia cukup tersendat.

Marketing Communication PT Fiber Networks Indonesia, Yudithia, menyampaikan bahwa permasalahan yang sama sebenarnya juga dialami oleh pelanggan layanan Fibernet. Melihat kondisi tersebut, demi mendukung sesama pelaku usaha, Fibernet memberikan kemudahan kepada pelanggan dengan menyesuaikan kemampuan pelanggan dalam membayar bulanan.

Fibernet juga menerapkan pemberlakuan protokol kesehatan kepada para karyawannya, dan mewajibkan karyawannya untuk vaksinasi. Di sisi lain, di tengah kesulitan tersebut, Fibernet tetap memberikan gaji, THR, dan bonus,  tanpa potongan apapun.

Fibernet meyakini bahwa karyawan yang memiliki loyalitas sangat penting dan dibutuhkan untuk kelangsungan perusahaan. Bagi Fibernet, karyawan dengan rasa loyalitas tinggi dapat menentukan sukses atau tidaknya perusahaan di masa mendatang.

Terbukti, berkat loyalitas karyawan itu pula, Fibernet menemukan harapan baru bagi keberlangsungan usaha. Sejak Januari 2021 lalu, Fibernet telah membuka  tiga cabang baru sekaligus, yakni di Bogor, Banjarmasin, dan Palembang (Sumsel).

“Dibukanya ketiga cabang baru menjadi tanda titik balik Fiber-net dari keterpurukan menghadapi pandemi,” kata Yudhitia 

Ikuti Whatsapp Channel Republika