Kamis 12 Aug 2021 23:27 WIB

Puisi Erick Bagi Para Pekerja Migran Indonesia

Menteri BUMN Erick Thohir berharap tidak ada lagi cerita duka para pekerja migran

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) berbincang dengan sejumlah pekerja migran pada peresmian pelaksanaan Peraturan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nomor 09 Tahun 2020 di Jakarta, Kamis (12/8/2021). Dalam kegiatan tersebut dilakukan juga peluncuran pembebasan biaya bagi pekerja migran Indonesia melalui kredit usaha rakyat dan kredit tanpa agunan.
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) berbincang dengan sejumlah pekerja migran pada peresmian pelaksanaan Peraturan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nomor 09 Tahun 2020 di Jakarta, Kamis (12/8/2021). Dalam kegiatan tersebut dilakukan juga peluncuran pembebasan biaya bagi pekerja migran Indonesia melalui kredit usaha rakyat dan kredit tanpa agunan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyaksikan peresmian pelaksanaan peraturan BP2MI Nomor 9 tahun 2020 tentang pembebasan biaya bagi pekerja migran Indonesia (PMI) melalui kredit usaha rakyat dan kredit tanpa agunan di Jakarta, Kamis (12/8) malam.

Menteri BUMN Erick Thohir memuji keberanian dan konsistensi Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani dalam melindungi para PMI. Erick sejak awal mengaku antusias dalam mendorong BUMN bekerja sama dengan BP2MI dalam membantu para PMI.

"Saya pastikan seluruh jajaran Kementerian BUMN dan BUMN untuk bisa jadi ekosistem kerja sama ini," ucap Erick.

Erick mengatakan PT Angkasa Pura juga telah memberikan fasilitas jalur dan ruang tunggu khusus bagi PMI di bandara. Hal ini demi menjaga PMI dari praktik pemerasan. 

"InsyaAllah terobosannya ke depan PMI dapat kehidupan lebih setelah tidak menjadi PMI. Ini akan kita diskusikan lagi dengan BP2MI," kata Erick.

Seusai sambutan, Erick menarik secarik kertas dari sakunya. Rupanya, Erick mendapat pesan dari Benny untuk membacakan puisi.

"Ini dapat titipan dari Pak Benny, suruh baca puisi. Ini isi hatinya Pak Benny," ucap Erick sebelum memulai membacakan puisi.

Mereka adalah kita, episode Pekerja Migran Indonesia. Selalu ada cerita suka, tapi tidak sedikit kita mendengar berita duka.

Banyak dari mereka yang sukses, tapi tidak sedikit yang membuat hati kita tergores.

Selama ini mungkin kita terlena sehingga lupa masalah-masalah mereka, padahal mereka adala pahlawan, penyumbang devisa terbesar kedua bagi negara republika Indonesia yang kita cintai.

Mereka adalah orang-orang hebat, belum tentu kita sehebat mereka. Mereka adalah jiwa-jiwa tangguh, belum fentu kita setangguh mereka. Mereka adalah para pemberani, belum tentu kita seberani mereka.

Demi mimpi indah, cita-cita, dan masa depan, mereka tinggalkan keluarga, kampung halaman, dan negara yang dicintai untuk waktu yang lama.

Saatnya kita bersama-sama hentikan segala cerita duka, akhiri setiap tetes air mata. Merdekakan Pekerja Migran Indonesia karena mereka adalah kita dan kita adalah mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement