REPUBLIKA.CO.ID, TURIN--Pelatih legendaris Italia Marcelo Lippi yakin Massimiliano Allegri akan sukses menangani Juventus pada periode keduanya.
Menurut Lippi berhenti sejenak akan semakin memperkaya pengetahuan diri sehingga itu bagus kepada tim yang dilatihnya.
Sembilan raihan scudetto berturut-turut terhenti musim lalu di bawah asuhan Andrea Pirlo yang menggantikan Allegri. Kegagalan Nyonya Tua musim lalu membuat klub membawa Allegri kembali sebagai pelatih.
“Pada level ini, berhenti setelah siklus panjang itu bagus. Anda santai, Anda mempelajari taktik dan pelatih baru, dan Anda memperkaya diri sendiri.”
“Tim ini kuat dan dia tahu itu dengan baik. Mereka datang dari dua tahun yang sulit,” ujar Lippi dilansir dari Football Italia, Kamis (12/8).
Juventus, lanjut Allegri, mencoba jalan baru dengan memakai pelatih baru yang tak berpengalaman yaitu Pirlo. Namun ujicoba mereka gagal dan akhirnya memutuskan kembali menggunakan jasa Allegri. Lippi menegaskan sejauh ini tak ada pelatih yang bisa melakukan pekerjaannya sebaik dia.
Lippi yang membawa Italia meraih tropi Piala Dunia 2006 lalu bicara tentang dirinya yang pernah mengalami situasi yang sama dengan Allegri. Lippi kembali ke Juventus pada 2001 sebagai pelatih setelah hengkang dua tahun sebelumnya.
“Dengar, saya juga kembali ke Juve setelah dua tahun dan memenangkan dua Scudetti, ditambah lagi bermain di Final Liga Champions,” kata Lippi sambil menunjuk Ronaldo.
Lippi selalu berpikir Ronaldo adalah pencetak gol terbaik dunia. Dia selalu menyelesaikan peluang dengan gol. Tim harus menawarkan banyak kepada pemain Internasional Portugal tersebut. Ronaldo tak pernah menjadi penyerang tengah sejati.
Menurut Lippi, Ronaldo selalu membutuhkan pemain seperti Karim Benzema di sampingnya. Namun Juventus tak mempunyai penunjang itu sekarang.
Allegri sendiri dikabarkan tak begitu senang dengan Ronaldo. Ia bahkan meminta Ronaldo dijual. Tetapi sepertinya Ronaldo akan tetap bertahan.
“Saya membayangkan Allegri akan membuatnya bermain dengan dua striker lain, dalam sistem tumpang tindih dan perubahan posisi yang tidak akan memberikan poin referensi bagi pertahanan,” ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
