Kamis 12 Aug 2021 16:37 WIB

Sekolah di Tasikmalaya Siap Melaksanakan Tatap Muka

Daerah yang menerapkan PPKM Level 3 sudah bisa melaksanakan PTM.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
Pemerintah akan membuka sekolah tatap muka jika kasus Covid-19 turun. (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra
Pemerintah akan membuka sekolah tatap muka jika kasus Covid-19 turun. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya telah memberi sinyal akan kembali mengizinkan sekolah melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM). Sebab, pemerintah pusat telah mengizinkan daerah yang menerapkan PPKM Level 3 untuk melaksanakan PTM.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Budiaman Sanusi mengatakan, saat ini Kota Tasikmalaya masuk ke dalam daerah yang melaksanakan PPKM Level 3. Artinya, sekolah di Kota Tasikmalaya sudah boleh melaksanakan PTM. Menurut dia, pimpinan daerah juga telah memberi izin sekolah untuk melaksanakan PTM. "Rencananya pekan depan sudah mulai berjalan," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (12/8). 

Baca Juga

Ia menambahkan, pihaknya juga telah bertemu dengan para kepala sekolah. Sekolah sudah diinstruksikan menyusun jadwal PTM. Sebab, PTM masih harus dilaksanakan secara terbatas. Kapasitas maksimal PTM hanya 50 persen.

Budiaman membebaskan pihak sekolah untuk menentukan waktu mulai melaksanakan PTM. Menurut dia, semuanya tergantung kesiapan dari sekolah. "Kalau sekolah sudah siap, silakan mulai minggu depan," kata dia.

 

Sementara itu, sejumlah sekolah menyambut baik diperbolehkannya kembali PTM. Pasalnya para guru dan siswa dinilai sudah sangat ingin kembali beraktivitad di sekolah. Sekolah juga siap melaksakan PTM.

Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Kota Tasikmalaya, Wawan mengatakan, pihaknya sudah memenuhi semua persyaratan untuk melaksanakan PTM. Mulai dari tempat cuci tangan, penyediaan hand sanitizer, hingga alat pengukur suhu tubuh. "Sarana dan prasarana sudah siap semua. Karena kita juga ssbelum PPKM juga sudah melakukan tatap muka. Karena PPKM jadi berhenti," kata dia.

Ia menambahkan, para guru juga sangat antusias menyambut kembali PTM. Sebab, para guru mengeluhkan pembelajaran secara daring kurang efektif. 

Menurut Wawan, untuk sekolah advokasi, pembelajaran jarak jauh dengan metode apapun tak akan efektif seperti tatap muka. "Apapun bentuknya, sekolah advokasi tak bisa dilakukan secara daring. Karena ini berkaitan dengan kompetensi," kata dia.

Ia berharap, kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya dapat terus terkendali. Dengan begitu, PTM di sekolah bisa terus berjalan. "Mudah-mudahan kasus tak naik lagi, biar siswa bisa PTM terus," kata dia.

Namun, ia menambahkan, saat ini belum seluruh siswa di SMKN 1 Kota Tasikmalaya sudah menjalani vaksinasi. Menurut dia, vaksinasi siswa sekolahnya akan dilakukan secara bertahap mulai pekan depan. Harapannya, dengan adanya vaksinasi kesehatan siswa dapat lebih terjamin dalam melaksanakan PTM.

Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 20 Kota Tasikmalaya, Bambang Eka Budiman mengatakan, sekolahnya sudah siap untuk melaksanakan PTM. Seluruh sarana dan prasaranan terkait prokes sudah disiapkan, mulai dari kesiapan ruang UKS, ketersediaan hand sanitizer, tempat cuci tangan, thermogun, dan lainnya. Para guru di sekolah itu juga sudah hampir semuanya menjalani vaksinasi.

"Saya kira semua itu cukup memadai untuk 800an siswa di SMPN 20," kata dia.

Ia menambahkan, sekolah juga sudah membentuk satuan tugas (satgas) internal. Dengan begitu, pengawasan kepada siswa yang melaksanakan PTM tetap dapat berjalan maksimal.

"Saya sebagai kepala sekolah selalu berkoordinasi dengan wakil kepala sekolah. Kita juga sudah bentuk satgas di sekolah," kata dia.

Bambang menambahkan, semua pihak di sekolahnya menyambut dengan penuh semangat diizinkannya kembali PTM. Sebab, sudah terlalu lama pembelajaran dilakukan secara daring. "Kita sudah tinggal melaksanakan saja," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement