Kamis 12 Aug 2021 16:22 WIB

Kondisi Terkini Ketum MUI Usai Kecelakaan

Ketum MUI mengalami kecelakaan lalu lintas.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Hafil
Kondisi Terkini Ketum MUI Usai Kecelakaan. Foto: Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia  KH Miftachul Akhyar menyampaikan sambutan saat penyerahan alat deteksi Covid-19 GeNose di Jakarta, Kamis (18/3). Penyerahan alat GeNose tersebut diharapkan mampu mendeteksi Covid-19 di lingkungan MUI dan kedepannya dapat digunakan di masjid-masjid guna mengantisipasi potensi penyebaran Covid-19. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Kondisi Terkini Ketum MUI Usai Kecelakaan. Foto: Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH Miftachul Akhyar menyampaikan sambutan saat penyerahan alat deteksi Covid-19 GeNose di Jakarta, Kamis (18/3). Penyerahan alat GeNose tersebut diharapkan mampu mendeteksi Covid-19 di lingkungan MUI dan kedepannya dapat digunakan di masjid-masjid guna mengantisipasi potensi penyebaran Covid-19. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam (RSI) Surabaya, Prof. Mohammad Nuh mengingkapkan, kondisi Ketua Umum MUI, KH Miftachul Akhyar dalam keadaan stabil setelah terlibat kecelakaan lalu lintas di kawasan Tol Semarang, Jawa Tengah, Kamis (12/8). Namun demikian, kata M. Nuh,  KH Miftachul Akhyar tetap harus menjalani rawat inap di RSI Jemursari.

"Alhamdulillah, kondisi Kiai Haji Miftachul Akhyar baik," kata M. Nuh, Kamis (12/8).

Baca Juga

M. Nuh menuturkan, data-data medik dari RSUD Salatiga, Jateng, pun telah disampaikan ke dokter di RSI Jemursari. Data tersebut tengah ditindaklanjuti oleh dokter yang merawat KH Miftachul Akhyar.

"kesimpulannya baik. (Data medis) sudah dipelajari, termasuk X-Rai dan rontgen," ujarnya.

 

M. Nuh belum bisa memastikan sampai kapan KH Miftachul Akhyar harus menjalani rawat ini. Ia hanya menyatakan, yang bersangkutan akan menjalani rawat inap hingga kondisinya dinyatakan benar-benar sehat. Apalagi saat ini masih pandemi Covid-19, sehingga menurutnya akan lebih baik jika dirawat di rumah sakit saja.

"Karena pandemi, saat ini istirahat (di rumah sakit) lebih baik. Kalau beliau di rumah pasti banyak yang menjenguk, harus rawat inap," kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement