Kamis 12 Aug 2021 16:18 WIB

4.596 Nakes di Jakbar Sudah Disuntik Vaksin Dosis Ketiga

Jumlah tersebut masih 17 persen dari total target penerima 20.013 nakes.

Rep: Febryan A/ Red: Mas Alamil Huda
Tenaga kesehatan (nakes) mendapatkan suntikan vaksin Moderna di Puskesmas Gang Sehat, Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (10/8). Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar menargetkan vaksinasi COVID-19 dosis ketiga dengan menggunakan vaksin Moderna terhadap 27.102 nakes di Kalbar dapat diselesaikan sebelum 17 Agustus 2021.
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Tenaga kesehatan (nakes) mendapatkan suntikan vaksin Moderna di Puskesmas Gang Sehat, Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (10/8). Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar menargetkan vaksinasi COVID-19 dosis ketiga dengan menggunakan vaksin Moderna terhadap 27.102 nakes di Kalbar dapat diselesaikan sebelum 17 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat (Jakbar) Kristy Wathini, sebanyak 4.596 tenaga kesehatan (nakes) di wilayahnya sudah mendapat suntik vaksin dosis ketiga atau booster. Jumlah tersebut masih 17 persen dari total target penerima 20.013 nakes.

"Jumlah nakes Jakarta Barat berdasarkan sistem informasi SDMK sejumlah 27.013," kata Kristy kepada wartawan, Kamis (12/8). 

Kristy menyebut, 4.569 nakes yang sudah divaksin booster itu tersebar di seluruh rumah sakit daerah, puskesmas, dan rumah sakit swasta di Jakarta Barat. Para nakes penerima itu termasuk pula pegawai penunjang rumah sakit. 

"Dari dokter sampai ke cleaning service harus vaksin karena mereka kan ada di area tersebut," kata Kristy.

Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan, vaksinasi dosis ketiga hanya diberikan kepada nakes maupun tenaga pendukung kesehatan yang telah mendapatkan dosis pertama dan kedua. 

Kementerian Kesehatan menegaskan, peruntukan booster tidak untuk khalayak umum. Hal itu mengingat keterbatasan pasokan vaksin dan juga masih ada lebih dari 160 juta penduduk sasaran vaksinasi yang belum mendapatkan suntikan. 

"Diperkirakan jumlahnya ada sekitar 1,5 juta orang yang tersebar di seluruh Indonesia," kata Siti Nadia Tarmizi melalui keterangan pers yang diterima di Jakarta, Senin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement