Kamis 12 Aug 2021 01:30 WIB

Polda Metro Jaya akan Lakukan Vaksinasi Door to Door

Vaksinasi Merdeka nantinya akan mengedepankan data dari pihak RT dan RW.

Polda Metro Jaya akan Lakukan Vaksinasi Door to Door (ilustrasi).
Foto: Republika/Abdan Syakura
Polda Metro Jaya akan Lakukan Vaksinasi Door to Door (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Polda Metro Jaya akan melakukan vaksinasi "door-to-door" sebagai bagian dari program Vaksinasi Merdeka untuk mencapai target 100 persen vaksinasi di Jakarta.

"Kita inovasi lagi, nanti akan kita laksanakan jemput bola, door to door dasarnya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (11/8).

Menurut data Polda Metro Jaya masih ada sekitar 311.122 warga Jakarta yang belum mendapatkan vaksinasi sehingga sistem door-to-door disiapkan untuk memastikan 100 persen warga Jakarta telah divaksin untuk mencapai "herd immunity" (kekebalan kelompok).

Sistem "door-to-door" Vaksinasi Merdeka nantinya akan mengedepankan data dari pihak RT dan RW dan relawan vaksinasi akan dikirimkan ke rumah warga yang tidak bisa mendatangi gerai vaksinasi. "Pendataan dari tiap-tiap RT dan RW karena memang RT dan RW yang tahu siapa warganya yang belum divaksin dan sudah divaksin," tambahnya.

Polda Metro Jaya mengatakan Program Vaksinasi Merdeka berhasil mendongkrak angka pemberian vaksin di DKI Jakarta ke angka 96,5 persen. Program Vaksinasi Merdeka adalah salah satu strategi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI Jakarta untuk mempercepat vaksinasi guna mewujudkan kekebalan kelompok 100 persen di Ibu Kota.

Baca juga : Ketua Satgas Melepas Gerakan Mobil Masker untuk Masyarakat

Vaksinasi Merdeka yang diluncurkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berlangsung pada 1-17 Agustus 2021 dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan Ke-76 Republik Indonesia. Program vaksinasi yang sekarang diluncurkan menjadi solusi bagi masyarakat Jakarta karena hadir di lokasi dekat mereka tinggal sehingga mudah diakses.

Dalam program ini, Polda Metro Jaya didukung oleh para relawan seperti tenaga kesehatan dan resimen mahasiswa (menwa), pengurus RT/RW sampai ibu-ibu PKK.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement