Rabu 11 Aug 2021 17:56 WIB

Pemerintah Pusat Longgarkan PTM, Ganjar: Jateng Nanti Dulu

Gubernur Ganjar belum memberlakukan PTM di sekolah di Jateng

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Ganjar Pranowo belum akan memberikan izin bagi pelaksanaan PTM di sekolah, untuk daerah di Jawa Tengah yang saat ini telah berstatus level 3 maupun yang berstatus level 2.
Foto: dok. Humas Prov Jateng
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Ganjar Pranowo belum akan memberikan izin bagi pelaksanaan PTM di sekolah, untuk daerah di Jawa Tengah yang saat ini telah berstatus level 3 maupun yang berstatus level 2.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Pusat resmi memperpanjang PPKM Level hingga 16 Agustus 2021 mendatang. Daerah dengan PPKM level 3 dan 4 telah diberikan kelonggaran untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah dengan sejumlah ketentuan.

Namun Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo belum akan memberikan izin bagi pelaksanaan PTM di sekolah, untuk daerah di Jawa Tengah yang saat ini telah berstatus level 3 maupun yang berstatus level 2.

“Soal PTM di sekolah, daerah di Jawa Tengah yang bestatus level 3 maupun level 2 bisa bersabar dulu. Saya sudah konfirmasi ke pusat, kemungkinan untuk SLB bisa,” katanya, di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (10/8) petang.

Gubernur menegaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah sudah menyiapkan beberapa rencana yang telah dipertimbangkan dengan berbagai perkembangan terkini kasus Covid-19 di Jawa Tengah.

Jika PPKM tidak diperpanjang lagi dan leveling di berbagai daerah bisa turun, Jawa Tengah baru akan menggelar uji coba PTM di sekolah terlebih dahulu dengan tetap mengedepankan prinsip kehati- hatian.

Rencananya, nanti memang tidak langsung PTM tetapi akan dimulai dari uji coba terlebih dahulu. “Msalnya satu kelas siswanya dibatasi 30 orang saja, lalu cukup perkenalan dulu antar sesama siswa,” jelasnya.

Selain itu, masih kata gubernur, durasi kegiatan atau aktivitas di lingkungan sekolah, untuk sementara, juga dibatasi hanya dua jam per hari, melalui pola pembagian tiga shift kegiatan di sekolah.

“Mungkin itu masih manageable (red; bisa diatur) dan saya juga sudah perintahkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk memantau sekaligus memastikan kesiapan sekolah untuk melaksanaan PTM tersebut,” tegasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement