Rabu 11 Aug 2021 23:40 WIB

Muharram Dilarang Perang, Bagaimana Jika Musuh Menyerang?

Muharram Dilarang Perang, Bagaimana Jika Musuh Menyerang?.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Muharram Dilarang Perang, Bagaimana Jika Musuh Menyerang?. Foto:  Lokasi Perang Badar (ilustrasi)
Foto: wikipedia
Muharram Dilarang Perang, Bagaimana Jika Musuh Menyerang?. Foto: Lokasi Perang Badar (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Allah SWT menyeruh kepada orang beriman jangan merusak kesucian-Nya dan kesucian bulan-bulan Harram. Seruan itu Allah SWT abadikan dalam surah Al-Maidah ayat 2 yang artinya.

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syiar-syiar kesucian Allah, dan jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban) dan qala'id (hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitulharam; mereka mencari karunia dan keridaan Tuhannya. Tetapi apabila kamu telah menyelesaikan ihram, maka bolehlah kamu berburu...."

Baca Juga

Prof Hamka menafsirkan ayat tersebut artinya tidak boleh membuat sesuka hati yang dapat merusak Manasik Haji, di waktu mengerjakan Haji dan Umrah, atau melanggar ketentuan dalam lingkungan Tanah Haram. Jamaah jangan melanggar kesucian bulan-bulan yang dihormati. 

"Janganlah melakukan peperangan atau perselisihan-perselisihan yang bisa mengotori kesucian bulan-bulan yang dihormati itu," katamya.

Bulan itu ialah empat bulan Harram di antaranya Dzulqaidah, Dzulhijjah,  Muharram, Rajab. Di zaman Jahiliyah orang Arab telah memutuskan bahwa dalam keempat bulan itu segala peperangan dan perselisihan dihentikan. Setelah Agama Islam datang, peraturan hahiliyah yang baik itu diperkuat dengan syariat Islam.

Pokok pendirian ini dipegang teguh, kecuali kalau terjadi pihak musuh yang memerangi kaum Muslimin terlebih dahulu dalam bulan suci itu, atau mereka yang terlebih dahulu menghalangi ummat Muslimin mengerjakan Hajinya dibulan itu.

"Kalau mereka yang memulai, dan peperangan di bulan suci tak dapat dielakkan lagi, niscaya terlalu sia-sia kalau kaum Muslimin tidak bersedia menghadapi tantangan itu," katanya

Hal ini telah kita bicarakan panjang-lebar ketika menafsirkan ayat 277 dari Surat 2, al-Baqarah. Oleh sebab itu dalam soal berperang di bulan ini tidaklah terdapat Nasikh dengan Mansukh. Kesucian bulan-bulan yang empat itu tetap dipelihara selama-lamanya, kecuali kalau kejadian pihak musuh yang memulai. 

"Sebab ituwajib lah selalu waspada," katanya.

Dan jangan pada binatang kurban dan jangan pada kalungan leher." Didalam ayat disebutkan al-hadyu dan al-qalaid. Al-hadyu kita artikan binatang-binatang kurban yang khas disediakan untuk pelengkap syiar Haji. Binatang-binatang itu yang terdiri dari binatang-binatang ternak, baik unta atau kambing, domba dan sapi, biasanya digiringkan orang dibawa ke tempat penyembelihan baik di Mina ataupun di Makkah sendiri. Binatang-binatang itu dipotong.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement