Rabu 11 Aug 2021 14:51 WIB

Multiple Sclerosis, Sakit yang Diderita Christina Applegate

Aktris Christina Applegate belum lama ini mengumumkan terkena Multiple Sclerosis.

Aktris Christina Applegate belum lama ini mengumumkan terkena Multiple Sclerosis.
Foto: Flickr
Aktris Christina Applegate belum lama ini mengumumkan terkena Multiple Sclerosis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belum lama ini, aktris Christina Applegate mengumumkan bahwa dia telah didiagnosis menderita multiple sclerosis. Melalui laman Twitter pribadinya, Applegate mengumumkan tentang penyakit yang dideritanya. Meski demikian, Applegate tidak menyerah dan tetap berjuang untuk pemulihan.

Dia juga akan melakukan berbagai pengobatan. Applegate juga meminta untuk diberikan privasi agar pengobatannya dalam berjalan dengan lancar.

Baca Juga

"Hai teman-teman. Beberapa bulan yang lalu saya didiagnosis dengan MS. Ini adalah perjalanan yang aneh. Tetapi saya sangat didukung oleh orang-orang yang saya kenal yang juga memiliki kondisi ini. Ini adalah jalan yang sulit. Tapi seperti yang kita semua tahu, hidup terus berjalan," ujar Applegate.

Lalu apakah multiple sclerosis itu?

 

Multiple sclerosis adalah penyakit penonaktifan yang berpotensi mempengaruhi sistem saraf pusat, terutama otak, sumsum tulang belakang, dan saraf optik. Ini disebut sebagai penyakit progresif dari sistem saraf yang menyebabkan masalah komunikasi antara otak dan seluruh tubuh.

"Ini bisa menyerang siapa saja, anak muda, lebih banyak wanita daripada pria, dan biasanya antara kelompok usia 20 hingga 40 tahun," kata Dr. Praveen Gupta, director-neurology at Fortis Memorial Research Institute, India, dilansir Indian Express pada Rabu (11/8).

Pada multiple sclerosis, sistem kekebalan mempengaruhi selubung pelindung yang disebut myelin yang menutupi serabut saraf yang menyebabkan masalah komunikasi. Pada waktunya, penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan atau kemunduran saraf yang sifatnya permanen.

Gejala dari kondisi ini sangat bervariasi dan terutama bergantung pada saraf mana yang terpengaruh dan jumlah kerusakan yang ditimbulkan. Mereka yang memiliki multiple scleeosis parah mungkin kehilangan kemampuan untuk berjalan secara mandiri, sementara yang lain mungkin menderita remisi untuk waktu yang lebih lama tanpa menunjukkan gejala baru.

Dr Rahul Bhargava, direktur, hematologi, hematologi, onkologi dan transplantasi sumsum tulang, Fortis Memorial Research Institute, Gurugram, India, mengatakan, Multiple sclerosis dapat mempengaruhi semua kelompok usia tetapi terutama terlihat pada kelompok usia 20 sampai 40 tahun. Hal ini cenderung mempengaruhi perempuan dibanding laki-laki dan perokok cenderung memiliki lebih banyak lesi dan penyusutan otak sehingga dengan demikian, lebih mungkin untuk menderita penyakit ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement