Rabu 11 Aug 2021 11:45 WIB

Krakatau Steel Sumbang 25.438 Tabung Oksigen Gratis

Program ini akan dilanjutkan sampai pasokan oksigen untuk sektor kesehatan normal.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
Petugas memeriksa tabung oksigen untuk bantuan penanganan COVID-19 di Pabrik Gas Industri Krakatau Steel, Cilegon, Banten. KRAS masih melanjutkan bantuan oksigen gratis hingga pasokan oksigen untuk sektor kesehatan kembali normal.
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Petugas memeriksa tabung oksigen untuk bantuan penanganan COVID-19 di Pabrik Gas Industri Krakatau Steel, Cilegon, Banten. KRAS masih melanjutkan bantuan oksigen gratis hingga pasokan oksigen untuk sektor kesehatan kembali normal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) telah menyalurkan sebanyak 25.438 tabung oksigen atau setara dengan 218 ton sejak 2 Juli 2021 lalu. Program oksigen gratis ini mencakup wilayah provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Lampung.

Program oksigen gratis KRAS bekerja sama dengan masing-masing pemerintah daerah tingkat provinsi, maupun kota dan kabupaten. KRAS berkoordinasi juga dengan sejumlah rumah sakit di wilayah tersebut.

Baca Juga

"Krakatau Steel sebagai salah satu perusahaan BUMN harus menjadi yang terdepan dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat, sehingga dalam memenuhi kebutuhan oksigen ini kami melayani pengisian oksigen 24 jam sehari sehubungan dengan banyaknya permintaan," ungkap Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim dalam keterangan resminya Selasa (10/8).

Selama menjalankan program ini, Silmy menyampaikan, protokol kesehatan selalu dilakukan dengan ketat sehingga program oksigen gratis KRAS berlangsung dengan tertib dan lancar. Pada masa puncaknya, pengisian oksigen KRAS bisa sekitar 1.200 tabung oksigen per hari. Namun belakangan ini telah terjadi tren penurunan permintaan oksigen sampai 60 persen seperti yang terjadi pada pengisian 9 Agustus 2021 yang hanya sebanyak 352 tabung oksigen.

"Kecenderungan menurunnya permintaan pada Program Oksigen Gratis KS menandakan bahwa permintaan oksigen yang sempat sangat tinggi akibat Covid-19 sudah semakin terkendali," kata Silmy.

Meski demikian, Silmy mengatakan, KRAS akan meneruskan program oksigen ini sesuai dengan komitmennya untuk pelayanan kepada masyarakat sampai permasalahan pasokan oksigen untuk keperluan kesehatan kembali normal.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement