Rabu 11 Aug 2021 08:14 WIB

Bujet Baju Rp675 Juta, DPRD Tangerang: Badan Kita Berkembang

Bahan pakaian anggota DPRD Tangerang disebut menggunakan produk impor Louis Vuitton.

Anggaran pakaian anggota DPRD Tangerang jadi sorotan karena mencapai angka fantastis, Rp 675 juta dengan menggunakan produk impor seperti Louis Vuitton.
Foto: www.freepik.com.
Anggaran pakaian anggota DPRD Tangerang jadi sorotan karena mencapai angka fantastis, Rp 675 juta dengan menggunakan produk impor seperti Louis Vuitton.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- DPRD Kota Tangerang jadi sorotan menyusul terkuaknya pengadaan baju dinas para anggotanya tahun ini yang mencapai Rp 675 juta. Kritik tajam pun mengarah ke para anggota dewan lebih-lebih bahan pakaian yang digunakan disebut memakai produk impor seperti Louis Vuitton. Namun polemik itu segera diredam Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo yang menjelaskan kabar melonjaknya angka anggaran dari tahun sebelumnya yang terjadi dalam situasi pandemi. Salah satu alasannya menurut Gatot karena badan para anggota DPRD Tangerang "berkembang".

Dilansir dari situs https://lpse.tangerangkota.go.id/, anggaran pengadaan bahan pakaian DPRD Kota Tangerang 2021 sebesar Rp 675 juta. Dari situs serupa, anggaran pengadaan bahan pakaian tersebut pada 2020 sebesar Rp 312,5 juta.

Gatot menjelaskan sejumlah alasan yang mendasari naiknya anggaran tersebut, mulai dari jumlah setel pakaian yang bertambah hingga kenaikan harga di pasaran. “Kenapa angkanya naik? Karena volumenya bertambah, itu yang pertama,” ujar Gatot melalui rekaman suara, Selasa (10/8).

Dia menjelaskan, pada tahun sebelumnya, jumlah pakaian yang masuk dalam anggaran sebanyak empat setel, sementara tahun ini bertambah satu menjadi lima setel. Satu setel pakaian tambahan itu adalah pakaian sipil lengkap (PSL).

Alasan lainnya terkait dengan perubahan kualitas dan spesifikasi bahan pakaian. Gatot juga menyebut, perubahan harga menjadi salah satu faktor kenaikan anggaran pakaian dinas dewan pada tahun ini.

“Kemudian spesifikasi barangnya, kemudian kualitas dari barang itu sendiri. Dan juga harga di pasarannya memang naik. Itu penjelasan kenapa terjadi kenaikan,” kata politikus PDIP tersebut menjelaskan.

Pengadaan bahan pakaian DPRD tersebut ditegaskan Gatot dilakukan dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administrasi Pimpinan dan Anggota DPRD. “Itu (pengadaan seragam) memang setahun sekali, menjadi hak kita,” kata dia.

Saat disinggung urgensi dari pengadaannya di tengah pandemi Covid-19, Gatot beralasan tubuh para anggota mengalami perkembangan, sehingga perlu pakaian dengan ukuran yang sesuai dengan postur tubuh terkini. “Ukuran badan kita berkembang,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement