Rabu 11 Aug 2021 06:20 WIB

Khofifah Klaim PPKM Efektif Turunkan Covid-19 Jatim

BOR RS di Jatim turun dari 81 menjadi 59 persen.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas kesehatan bersiap-siap menyuntikan vaksin COVID-19 kepada warga saat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dosis ke-2 di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (6/8/2021). Pemerintah Provinsi Jawa Timur memprediksi dapat mencapai target pembentukan kekebalan kelompok (herd immunity) sebesar 70 persen masyarakat Jatim tervaksinasi pada 10 Agustus 2021 dengan estimasi dalam sehari memvaksin sebanyak 315.000 orang.
Foto: ANTARA/Zabur Karuru
Petugas kesehatan bersiap-siap menyuntikan vaksin COVID-19 kepada warga saat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dosis ke-2 di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (6/8/2021). Pemerintah Provinsi Jawa Timur memprediksi dapat mencapai target pembentukan kekebalan kelompok (herd immunity) sebesar 70 persen masyarakat Jatim tervaksinasi pada 10 Agustus 2021 dengan estimasi dalam sehari memvaksin sebanyak 315.000 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengklaim, penerapan PPKM efektif menurunkan angka penyebaran Covid-19 di wilayah setempat. Bahkan, kata dia, kabupaten/ kota di Jatim yang menerapkan PPKM level 4 mengalami penurunan dari semula 30 daerah menjadi 18 daerah. 

"Kami harapkan semua bersedia dan bersabar menaati aturan, dan kembali bersabar sedikit lagi agar keadaan semakin kondusif dan terkendali," kata Khofifah di Surabaya, Selasa (10/8).

 

Khofifah mengaku, penerapan PPKM juga berdampak signifikan pada penurunan Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit. Khofifah mengaku, BOR isolasi rumah sakit maupun rumah sakit darurat serta rumah karantina telah berada di bawah standar WHO yaitu di bawah 60 persen.

 

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jatim, bila dibandingkan dengan awal diterapkannya PPKM, tepatnya pada 3 Juli  2021, kondisi BOR rumah sakit di Jatim berada di angka 81 persen. Adapun saat ini turun menjadi 59 persen.

 

Kemudian, untuk BOR RS Darurat turun dari 69 persen menjadi 49 persen, dan BOR rumah isolasi turun menjadi 38 persen dari sebelumnya 50 persen. Sedangkan, untuk tingkat keterisian ICU menurun dari sebelumnya 78 persen menjadi 73 persen.

 

Khofifah melanjutkan, selain pemberlakuan PPKM, upaya pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Jatim juga terus digencarkan. Berdasarkan Dashboard Kemenkes/KCPEN, jumlah orang yang divaksin dosis pertama dan kedua di Jatim menempati posisi cukup tinggi. Untuk vaksin dosis pertama, jumlahnya mencapai 7.960.752 orang atau sekitar 25,01 persen dari sasaran.

 

"Sedangkan jumlah orang yang telah divaksin untuk dosis kedua di Jatim sebanyak 3.619.554 orang, setara 11,37 persen dari target sasaran," kata dia.

 

Khofifah menjelaskan, 18 kabupaten/ kota di Jatim yang menerapkan PPKM level 4 saat ini yaitu Tulungagung, Sidoarjo, Madiun, Gresik, Kota Surabaya, Kota Mojokerto, Kota Malang, Kota Madiun, Kota Kediri, Kota Blitar, dan Kota Batu. Kemudian Trenggalek, Nganjuk, Malang, Lumajang, Bangkalan, Lamongan, dan Mojokerto.

 

Sementara yang berada di level 3 adalah Pasuruan, Pamekasan, Pacitan, Kediri, Sumenep, Probolinggo, Tuban, Jember, Bojonegoro, Jombang, dan Ponorogo. Selanjutnya Blitar, Banyuwangi, Situbondo, Ngawi, Bondowoso, Magetan, Kota Probolinggo, da Kota Pasuruan. Sementara yang saat ini berada di level 2 adalah Sampang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement