Selasa 10 Aug 2021 17:48 WIB

Masuk Mal Harus Scan Barcode Vaksin, Pengunjung: Ribet

Keluhan itu hal yang biasa ketika ada pembaharuan, apalagi bila terkendala jaringan.

Rep: Febrian A/ Red: Hiru Muhammad
Pengunjung melakukan registrasi untuk memasuki Mal Kuningan City pada masa PPKM Level 4 di Jakarta, Selasa (10/8). Pemerintah melakukan pembukaan pusat perbelanjaan secara bertahap di sejumlah kota di masa perpanjangan PPKM Level 4. Namun, hanya pengunjung yang sudah divaksin dan berusia di atas 12 tahun yang bisa memasuki pusat perbelanjaan. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pengunjung melakukan registrasi untuk memasuki Mal Kuningan City pada masa PPKM Level 4 di Jakarta, Selasa (10/8). Pemerintah melakukan pembukaan pusat perbelanjaan secara bertahap di sejumlah kota di masa perpanjangan PPKM Level 4. Namun, hanya pengunjung yang sudah divaksin dan berusia di atas 12 tahun yang bisa memasuki pusat perbelanjaan. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Mal diizinkan kembali beroperasi di Jakarta. Tapi, Sejumlah pengunjung merasa ribet dengan kewajiban menunjukkan kartu vaksin dan memindai barcode menggunakan aplikasi PeduliLindungi ketika memasuki mal. 

Di Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan misalnya. Pada Selasa (10/8) siang, tampak belasan pengunjung mengantre masuk di pintu masuk mal dekat parkiran sepeda motor. Sejumlah pengunjung tampak tak diizinkan masuk meski sudah divaksin. 

Mereka tak diizinkan masuk  petugas keamanan karena belum mengunduh aplikasi resmi PeduliLindungi. Salah satu di antaranya adalah Ojan (27 tahun). "Menurut gua bikin ribet pakai aplikasi scan gini. Mending liatin kartu vaksin aja, kan lebih cepat," kata Ojan. 

Kekesalan Ojan semakin menjadi karena ia kesulitan mengunduh dan mendaftar pada aplikasi tersebut. Setelah sekitar 20 menit, dia baru akhirnya selesai registrasi dan diizinkan masuk. "Kalau lama kayak gini terus ya makan waktu, parkir pun jadi tambah mahal," ujarnya. 

Keluhan sama disampaikan Andri (35). Dia terhenti di pintu masuk mal Kota Kasablanka karena belum mengunduh aplikasi tersebut. "Saya mau ke bank dan beli tinta sebentar aja, tapi malah ribet ngurus gini. Seharusnya cuma liatin kartu doang," katanya. 

Keluhan serupa juga disampaikan sejumlah pengunjung mal Taman Angrek di Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Mereka mengaku kerepotan dengan kewajiban scan menggunakan aplikasi PeduliLindungi. 

Senior Prmotion Manager Mal Kota Kasablanka, Agung Gunawan, mengatakan, keluhan sejumlah orang yang mengaku ribet itu adalah satu hal biasa ketika ada suatu pembaharuan. Apalagi, jika mereka terkendala jaringan ketika mengunduh aplikasi tersebut. "Memang pada awalnya ribet. Ke depannya orang akan seperti ini, jadi lama-lama orang akan terbiasa," kata Agung ketika dihubungi, Selasa (10/8). 

Agung menerangkan, penting menggunakan aplikasi itu karena dua hal. Pertama, menunjukkan kartu vaksin tidak sesuai anjuran pemerintah lantaran terdapat sejumlah data privat. Kedua, kartu vaksin fisik ataupun dalam bentuk gambar digital ada kemungkinan hasil manipulasi. "Kan tidak bisa dideteksi apakah kartu itu memang milik dia atau bukan. Lain halnya dengan menggunakan aplikasi," kata dia. 

Agung menambahkan, untuk pembukaan hari pertama ini, terdapat sekitar 1.900 pengunjung. Jumlah itu masih jauh di bawah ketentuan pemerintah, yakni 25 persen dari total kapasitas. Adapun total kapasitas Mal Kota Kasablanka mencapai 100 ribu orang. 

Sebelumnya, pemerintah pusat mengizinkan kembali mal di wilayah PPKM Level 4 untuk beroperasi kembali. Syaratnya, kapasitas maksimal 25 persen dan hanya buka dari pukul 10.00 WIB - 20.00 WIB. Setiap orang yang memasuki mal hanya yang sudah divaksin. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement