Selasa 10 Aug 2021 14:53 WIB

PHE: Vaksin Kurang Efektif Tangkal Varian Kolombia

Varian Kolombia dikategorikan sebagai variant under investigation oleh PHE.

Rep: Mabruroh/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. Public Health England mengingatkan varian Kolombia tampak kurang efektif merespons vaksin Covid-19.
Foto: CDC via AP, File
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. Public Health England mengingatkan varian Kolombia tampak kurang efektif merespons vaksin Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Varian baru virus penyebab Covid-19, B.1.621, muncul di Kolombia. Dikutip dari The Sun, Selasa (10/8), munculnya varian baru ini membuat vaksin Covid-19 di Kolombia menjadi kurang efektif.

Pengumuman dari Badan Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE) itu datang bersamaan peringatan lain. PHE menyebut bahwa orang yang mendapatkan vaksinasi yang terinfeksi delta cenderung sama menularnya dengan mereka yang tidak divaksinasi.

Baca Juga

Ini menunjukkan vaksinasi tidak mencegah penyebaran transmisi strain delta sebanyak yang diharapkan. Namun demikian, PHE meminta orang-orang untuk menjalani vaksinasi sebagai upaya terbaik untuk mencegah infeksi yang menyebabkan penyakit serius atau kematian.

Dr Jenny Harries, Kepala Eksekutif Badan Keamanan Kesehatan Inggris, mengatakan bahwa vaksinasi adalah alat terbaik untuk menjaga kita dan orang yang kita cintai aman dari risiko infeksi parah akibat virus corona. Namun, masyarakat juga harus ingat bahwa vaksin tidak menghilangkan semua risiko itu.

"Seseorang masih mungkin terinfeksi Covid dan menularkannya ke orang lain," kata Harries.

Menurut Harries, yang paling penting saat ini adalah vaksinasi dan berhati-hati, terutama saat kasusnya tinggi. Selain itu, ingatlah bahwa pertemuan di luar ruangan lebih aman daripada di dalam ruangan.

"Isolasi jika Anda diberi tahu oleh NHS Test and Trace, dan jika Anda menunjukkan gejala, tetaplah di rumah dan dapatkan tes polymerase chain reaction (PCR) sesegera mungkin. Sangat penting bahwa kita semua terus memainkan peran kita," kata Harries.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement