Senin 09 Aug 2021 20:13 WIB

Bulog Ganti Beras Bansos tak Layak di Jakarta Barat

Beras dinilai tak layak konsumsi lantaran ditemukan beberapa gumpalan dan benda asing

Warga mengambil beras bantuan dari Bulog bagi keluarga penerima bantuan sosial tunai (BST) dan program keluarga harapan (PKH), di Banjarnegara, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu..
Foto: ANTARA/IDHAD ZAKARIA
Warga mengambil beras bantuan dari Bulog bagi keluarga penerima bantuan sosial tunai (BST) dan program keluarga harapan (PKH), di Banjarnegara, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu..

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Perum Bulog Kanwil DKI Jakarta dan Banten dan PT Pos Indonesia mengganti beras bantuan sosial (bansos) dari pemerintah yang tak layak konsumsi. Beras bantuan tersebut tersebar di wilayah Kelurahan Angke, Tambora, Jakarta Barat. 

Kepala Bidang Operasional dan Pelayanan Publik dari Perum Bulog Kanwil DKI Jakarta dan Banten, Volta Aresta, mengatakan, penggantian sekaligus menarik beras tersebut telah dilakukan sejak Sabtu (7/8). Beras bansos tersebut dinilai tidak layak konsumsi lantaran ditemukan beberapa gumpalan dan benda asing.

"Beras yang dari pemerintah itu beras medium, soal beras basah dan sedikit menggumpal itu lantaran terjadi karena hujan dan kepanasan," kata Volta di Jakarta, Senin (9/8).

Gumpalan itu, lanjut Volta, disebabkan oleh tetesan air hujan yang jatuh ke beras saat proses bongkar muat. Sebagai gantinya, pihaknya telah memberikan penggantian beras di wilayah RW 11 dan RW 06 sebanyak 90 kilogram (kg) atau setara sembilan karung.

"Proses penggantian beras basah menjadi beras layak konsumsi yang dilakukan pihak Perum Bulog Kanwil DKI Jakarta dan Banten bersama PT Pos Indonesia berlangsung lancar," katanya.

Sebelumnya, beredar kabar bahwa warga Rusun Angke Tambora menemukan gumpalan dan benda hitam dari beras bantuan pemerintah. Beras tersebut diketahui diterima warga pada Sabtu (7/8). Setelah mendapati beras yang diberikan pemerintah tidak layak, warga pun melapor ke RW untuk menindaklanjuti temuan tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement