Senin 09 Aug 2021 17:28 WIB

Teka-teki Kematian Wanita Terapis Bekam di Tol Bekasi

Pihak keluarga meminta polisi dapat mengungkap kasus ini hingga tuntas.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Mas Alamil Huda
Rekonstruksi pembunuhan (ilustrasi)
Foto: Republika/Eva Rianti
Rekonstruksi pembunuhan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Penyebab kematian seorang wanita yang ditemukan di lahan kosong Tol Jatikarya, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (6/8) masih menjadi teka-teki. Pihak keluarga meminta polisi dapat mengungkap kasus ini hingga tuntas.

Wanita berinisial RSJ (33), pamit terakhir kali dari rumahnya pada Rabu pagi, (4/8) lalu. Dari keterangan kepolisian, korban diduga meninggal dunia akibat kehabisan napas. "Jenazah ini disumpel mulutnya, sehingga mati lemas kehabisan napas," kata Kepala Unit Reskrim Polsek Jatisampurna, Iptu Valerij Lekahena, kepada wartawan, Senin (9/8).

Saat ditemukan, kondisi jasad korban setengah terkubur dan sudah bengkak. Kuat dugaan kondisinya sudah berhari-hari. Dari hasil autopsi sementara, tak ada tanda-tanda bekas kekerasan seksual pada korban.

Namun, ada memar di dahi dan juga bibir. Semula, ada dugaan kalau korban menjadi korban begal. Akan tetapi, fakta terbaru menemukan kalau korban tak membawa motornya di tempat kejadian perkara.

 

"Motor korban ditemui di stasiun. Terparkir di Stasiun Cakung. Berarti, menurut perkiraan kita, korban sebelum ada di sini. Jadi korban biasanya kalau pergi kerja titip motor di Stasiun Cakung," kata Iptu Valerij.

Dalam kesempatan terpisah, Ulum (45), kakak ipar RSJ, mengatakan, saat ini pihak keluarga masih menunggu kabar terbaru dari pihak kepolisian. Dia mengatakan, korban bukanlah sosok yang pendiam dan juga terlalu terbuka. Sejak akhir 2019, ia memang aktif memulai kegiatan sebagai terapis bekam dan juga pengobatan herbal.

Sebelum menggeluti pekerjaan itu, RSJ sempat bekerja di penelitian dan pengembangan (litbang) media. "Kalau kerja dulu di media, pas kerja sudah belajar bekam namun nggak dijadikan profesi," ujarnya saat ditemui di kediamannya, Senin (9/8).

Pihak keluarga juga menyangsikan apabila RSJ menjadi korban begal. Sebab, ia tak pernah membawa barang-barang berharga atau perhiasan yang mencolok. Saat pergi meninggalkan rumah terakhir kali, ia hanya membawa sepeda motor dan juga tas yang berisi peralatan bekam.

"Dia memang nggak terbiasa bawa barang mewah memang, yang pertama juga nggak punya akses. Dan nggak terbiasa pakai perhiasan. Kalau pun misalnya bawa tas paling juga peralatan itu, peralatan bekam," terang dia.

Ulum menuturkan, adik iparnya itu cenderung lugu dan tak terlalu terbuka. Namun, ia masih tetap berkomunikasi dengan teman-temannya. Aktivitas RSJ sebagai terapis bekam memang sempat terhenti lantaran adanya PPKM Darurat. Baru pada saat PPKM dilonggarkan, ia kembali beraktivitas.

"Sejak tanggal 3 Juli itu pas PPKM darurat itu agak jarang kayaknya, karena memang dilarang juga kan. Baru intens beberapa hari terakhir itu," kata dia.

Orang tua RSJ tak memiliki kekhawatiran saat almarhumah pergi bekerja untuk terakhir kali. Mereka hanya mengkhawatirkan kondisi pandemi Covid-19 lantaran ada kontak fisik ketika membekam orang lain.

Pihak keluarga masih menunggu kejelasan akan kematian RSJ. Dia berharap pihak kepolisian dapat segera menemukan pelaku dan mengungkap motif kejahatan yang dilakukan.

"Kalau dari pihak keluarga, kematian itu kan hal yang biasa ya, itu harus diterima. Tapi kan ini karena meninggalnya ada penyebabnya ya menurut kita sih memang harus kita ikuti terus sampai ketemu (pelakunya)," ujar dia.

Sebelumnya,seorang wanita berinisial RSJ (33) ditemukan meninggal dunia di lahan kosong Tol Jatikarya, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Jumat (6/8). Kapolsek Jatisampurna, Polres Metro Bekasi Kota, Iptu Santri Dirga, mengatakan, wanita itu diduga menjadi korban pembunuhan. “Dugaan pembunuhan, masih diselidiki,” kata Iptu Dirga, saat dikonfirmasi.

Jasad wanita tersebut ditemukan pertama kali oleh warga yang sedang bekerja mencari rumput di sekitar lokasi. Tak lama, jasad tersebut langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Adapun, mayat tersebut ditemukan dalam kondisi setengah terkubur. Di tempat kejadian perkara (TKP), polisi juga menemukan sejumlah barang bukti seperti jilbab, cadar hingga perhiasan.

“Barang bukti yang kami amankan pakaiannya, terus ada jilbab, ada cadar, ada sepatu, ada kacamata, ada cincin," terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement