Senin 09 Aug 2021 16:42 WIB

Kasus Aktif Covid-19 di Cilacap Mulai Menurun

Lebih banyak jumlah pasien yang sembuh sehingga kasus aktifnya berkurang.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yusuf Assidiq
Virus Covid-19 (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Virus Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Penurunan kasus Covid-19, tidak hanya terjadi di wilayah Kabupaten Banyumas dan Purbalingga, Jawa Tengah. Jumlah warga yang terpapar Covid 19 di Kabupaten Cilacap sejak sepekan terakhir juga terus mengalami penurunan.

''Tren penambahan kasus harian kasus Covid-19 memang mengalami penurunan secara bertahap. Bahkan bila dibandingkan dengan jumlah yang sembuh, lebih banyak jumlah pasien yang sembuh sehingga kasus aktifnya terus berkurang,'' jelas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, dr Pramesti Griyana Dewi, Senin (9/8).

Data terakhir menyebutkan, penambahan kasus pada Ahad (8/9) hanya tercatat sebanyak 56 orang. Jumlah tersebut, jauh lebih sedikit dibanding jumlah pasien sembuh yang tercatat 105 orang.

Berdasarkan seluruh jumlah pasien sembuh dan jumlah penambahan kasus, maka penambahan kasus aktif di Cilacap mengalami pengurangan hingga 73 kasus. ''Dengan demikian, total kasus aktif per hari ini, Senin (9/8), menjadi sebanyak 1.201 kasus,'' jelasnya.

Menurutnya, jumlah kasus aktif ini sudah jauh berkurang  dibanding hari-hari sebelumnya. Terlebih dibanding pada masa awal penerapan PPKM Darurat pada pertengahan Juli 2021 lalu, yang menyentuh angka 3.000 kasus aktif.

Menurut dr Pramesti, penurunan jumlah kasus aktif aktif akibat tingginya angka kesembuhan dan makin sedikitnya warga yang terpapar Covid-19, mulai terjadi sejak awal Agustus 2021.

Pada 2 Agustus, jumlah kasus aktif tercatat sebanyak 1.561 kasus, 3 Agustus sebanyak 1.527 kasus, 4-5 Agustus ada 1.506 kasus, 6 Agustus 1.424 kasus, 7 Agustus sebanyak 1.376 kasus, dan 8 Agustus turun lagi 1.274 kasus.

Sedangkan untuk kasus pasien covid meninggal, ujar dia, jumlah kasusnya masih cenderung fluktuatif. Pada tanggal 4 dan 5 Agustus, jumlah kasus pasien meninggal sempat turun menjadi 15 dan 14 pasien per hari.

Namun pada 6 Agustus melonjak lagi menjadi 19 kasus, tanggal 7 Agustus 22 kasus, dan 8 Agustus menjadi 24 agustus. ''Untuk jumlah pasien meninggal, jumlah kasusnya masih sulit diperkirakan tren-nya. Masih fluktuatif. Sejak awal Agustus 2021, kisarannya pada angka 20-30 kasus,'' katanya.

Untuk itu, dr Pramesti meminta warga untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. ''Prinsipnya tetap harus disiplin prokes. Termasuk yang sudah mendapat suntikan vaksin, tetap harus menerapkan protokol kesehatan,'' ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement