Senin 09 Aug 2021 16:18 WIB

Sekolah Lapang IPDMIP Digelar di 5 Kecamatan Bireuen

Hampir semua penyuluh pertanian dikerahkan untuk memberikan pelatihan kepada petani

Petani memanen cabai Bhut Jolokia atau cabai setan di area perkebunan Desa Ulee Jalan, Lhokseumawe, Aceh, Rabu (3/8/2021).
Foto: ANTARA/Rahmad
Petani memanen cabai Bhut Jolokia atau cabai setan di area perkebunan Desa Ulee Jalan, Lhokseumawe, Aceh, Rabu (3/8/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, BIREUEN - Kegiatan Sekolah Lapang Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) kembali digelar di Kabupaten Bireuen, Aceh. Kali ini, pelaksanaan Sekolah Lapang MT 1 tahun 2021 dilaksanakan secara serentak di lima kecamatan. 

Lima Kecamatan yang menjadi lokasi SL IPDMIP adalah kecamatan Gandapura, Peusangan Siblah Krueng, Peusangan Selatan, Peudada dan Pandrah. Hampir semua penyuluh pertanian dikerahkan untuk memberikan pelatihan kepada petani program IPDMIP di wilayah tersebut

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan tersebut. "Manfaatkan dan maksimalkan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya untuk mendukung aktivitas pertanian di Bireuen," tuturnya.

Hal yang sama disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi.

"Tujuan dari IPDMIP adalah untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Khususnya di daerah irigasi. Ada banyak pengetahuan yang akan diberikan dalam Sekolah Lapang IPDMIP. Untuk itu serap ilmu sebaik-baiknya dan terapkan di lahan pertanian masing-masing," katanya.  

Sekolah Lapang di Bireuen sempat tertunda beberapa waktu. Untuk mengejar ketertinggalan, DPIU Kabupaten Bireuen memberikan perhatian serius dalam pelaksanaan Sekolah Lapang tersebut.

Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bireuen, Irwan, Sekolah Lapang MT 1 ini harus dilakukan segera mengingat banyaknya petani yang sudah menunggu program tersebut.  "Selama ini Dinas sudah berupaya untuk melaksanakan SL. Akan tetapi dengan kondisi pandemi dan lain hal sehingga proses tersebut tertunda," katanya.

Lebih lanjut ia menambahkan, di kabupaten bireuen ada 7 kecamatan saja yang mendapat program IPDMIP dan mengharapkan pemerintah pusat dapat memberikan tambahan Kouta dan waktu agar program IPDMIP dapat dinikmati oleh banyak petani.

Kepala BPP Gandapura, Abdul Aziz, menyampaikan, di kecamatan beliau bertugas ada 7 kelompok tani yang dilatih Sekolah lapang pada musim ini dan di harapkan apa yang disampaikan bermaafaat dan dapat di transfer ilmunya kepada petani lain. 

"Dari 25 petani yang di undang untuk SL semuanya hadir mengikuti Pendidikan sekolah lapang. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat sangat tertarik dan antusias terhadap program IPDMIP ini," jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement