Ahad 08 Aug 2021 18:16 WIB

Capaian Vaksinasi Masyarakat Rentan Sukabumi Peringkat 1

Sukabumi peringkat 1 di Jabar dengan capaian dosis pertama 24,56 persen

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Gita Amanda
Seorang warga lanjut usia (lansia) di Kota Sukabumi menjalani vaksinasi Covid-19 di Gedung Juang 45 Kota Sukabumi yang bertepatan dengan hari lansia pada 29 Mei, Sabtu (29/5)
Foto: Republika/riga nurul iman
Seorang warga lanjut usia (lansia) di Kota Sukabumi menjalani vaksinasi Covid-19 di Gedung Juang 45 Kota Sukabumi yang bertepatan dengan hari lansia pada 29 Mei, Sabtu (29/5)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Cakupan vaksinasi Kota Sukabumi untuk sasaran masyarakat rentan dan masyarakat umum menempati peringkat pertama tertinggi di Jawa Barat (Jabar). Hal ini didasarkan data Vaksinasi Covid-19 Jawa Barat periode 14 Januari hingga 31 Juli 2021 dari Satgas Covid-19 Jabar dan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional/KPC PEN per 31 Juli 2021.

Dalam data tersebut disebutkan, cakupan vaksinasi Covid-19 Kota Sukabumi tertinggi kedua di Jabar dengan dosis satu 39,15 persen dan dosis dua 17,63 persen. Bahkan untuk kategori sasaran masyarakat rentan dan masyarakat umum menjadi tertinggi pertama di Jabar yakni dosis satu 24,56 persen dan dosis dua 10,21 persen.

Baca Juga

''Bahkan berdasarkan data terbaru cakupan vaksinasi di Kota Sukabumi terus naik,'' ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi Lulis Delawati, Ahad (8/8). Berdasarkan laporan data vaksinasi Kota Sukabumi sampai dengan 8 Agustus 2021 menyebutkan warga yang telah divaksin dosis pertama mencapai sebanyak 91.937 orang.

Pada pekan sebelumnya yakni 1 Agustus 2021, jumlah warga yang divaksin sebanyak 86.100 orang. Sehingga mengalami jumlah kenaikan sebanyak 5.837 orang.

Khusus untuk sasaran masyarakat umum dan rentan divaksinasi juga naik sebelumnya sebanyak 46.853 (25,2 persen) menjadi 50.339 (27,1 persen). Selanjutnya klasifikasi remaja (12-17 tahun) sebanyak 3.611 (10,2 persen).

Berikutnya kata Lulis, jumlah tenaga kesehatan dan penunjang yang telah divaksinasi yang awalnya sebanyak 4.021 (120,5 persen) menjadi 4.037 orang (120,9 persen). Selanjutnya petugas publik divaksinasi tetap sebanyak 24.138 (131,1 persen).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement