Senin 09 Aug 2021 05:03 WIB

Anjuran Berbaik Sangka kepada Allah SWT

Sikap optimistis merupakan bentuk prasangka baik kepada Allah.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Anjuran Berbaik Sangka kepada Allah SWT
Foto: Hufpost
Anjuran Berbaik Sangka kepada Allah SWT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di kala seseorang tertimpa musibah dan ujian, sesungguhnya Allah tengah memuliakan dirinya. Berbaik sangka kepada Allah SWT harus dilakukan setiap umat baik dalam kondisi tertinggi maupun terendah yang tengah ia alami.

Allah berfirman dalam sebuah hadits qudsi, “Anaa inda zhanni abdii-bi,”. Yang artinya, “Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku kepada-Ku,”. Hadits ini merupakan hadits shahih yang termaktub di sejumlah kitab-kitab hadis unggulan seperti Shahih Bukhari dan Shahih Muslim. Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA.

Baca Juga

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW juga bersabda, “Laa yamutanna ahadukum illa wa huwa yuhsinu billahi az-zhanna,”. Yang artinya, “Janganlah sekali-sekali salah seorang di antara kalian meninggal kecuali hendaknya dia berbaik sangka kepada Allah,”.

Syekh Al-Izz bin Abdus Salam dalam kitab Syajaratul Maarif menjelaskan Rasulullah SAW sangat menyukai sifat optimistis dan tidak menyukai sikap pesimisme. Sebab sikap optimistis merupakan bentuk prasangka baik kepada Allah. Sedangkan sikap pesimistis itu merupakan bentuk buruk sangka kepada Allah.

Dijelaskan pula berbaik sangka kepada Allah merupakan bentuk mengagungkan pada rahmat Allah dan keumuman ampunan-Nya. Sehingga di dalam kondisi apa pun yang menimpa, Syekh Al-Izz mengimbau kepada umat Islam untuk selalu berhusnuzhan kepada Allah SWT.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement