Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Lin Lin

Mahasiswa KKN Undip Latih Ibu-Ibu Banyubiru Buat Kue Basah

Kuliner | Sunday, 08 Aug 2021, 11:26 WIB

Dokumentasi Pemberian Sampel Produk Kue Lapis Surabaya Hasil Pelatihan

Banyubiru (31/07), di era emansipasi seperti sekarang pun, perempuan sering dianggap sebagai kelompok kelas kedua (subordinat) sehingga mereka tidak memperoleh persamaan hak dengan laki-laki. Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah masih banyaknya perempuan dan anak tergolong kelompok rentan yang sering mengalami berbagai masalah, seperti kemiskinan, bencana alam, konflik, kekerasan dan sebagaianya. Namun, seiring berjalannya waktu perempuan mulai bangkit dan berhasil membuktikan bahwasannya keberadaan mereka layak untuk diperhitungkan.

Di Desa Banyubiru sendiri mayoritas ibu-ibu berstatus sebagai ibu rumah tangga saja dan tidak memiliki suatu keahlian di bidang tertentu. Di Desa ini juga tidak banyak penjual kue ataupun umkm yang bergerak di bidang cake and bakery. Di era pandemic seperti sekarang, banyak Ibu-ibu yang mengeluhkan menngenai lesunya perekonomian keluarga. Mereka berusaha untuk membantu meringankan beban ekonomi kepala keluarga dengan membuka suatu usaha seperti menjual gorengan, atau melakukan pekerjaan sambilan. Namun, banyak yang mengeluhkan juga karena mereka tidak memiliki keterampilan apapun sehingga bingung memulai usaha. Oleh karena itu, penulis ingin meningkatkan kualitas kehidupan para perempuan Desa Banyubiru melalui program pembinaan dan pelatihan pembuatan kue basah lapis surabaya sebagai modal untuk memiliki suatu keterampilan sekaligus sebagai bentuk dukungan pengembangan industri dan penciptaan wirausaha baru.

Melihat survey pendahuluan di atas maka program Pemberdayaan Perempuan Melalui Pelatihan Pembuatan Kue Basah Sebagai Wujud Optimalisasi Peran Perempuan Dalam Pembangunan. Target pelatihan adalah Ibu-Ibu PKK RT 03/RW 02 Dusun Krajan, Desa Banyubiru. Program telah dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2021. Mengingat perpanjangan kebijakan PPKM Darurat oleh pemerintah, maka pelatihan dilakukan secara daring melalui penyebaran resep dan video tutorial cara pembuatan Kue Basah Lapis Surabaya.

Program pelatihan pembuatan kue basah lapis Surabaya ini mendapatkan respon positif dari Ibu-Ibu. Ibu Umi selaku Ibu RT 03/RW 02 Dusun Krajan mengatakan “Saya tertarik bikin, rasanya lembut di mulut enak, terus kejunya ya banyak manisnya mantap. Biasanya kan kalau kurang lembut bocah-bocah kan pada gamau. Ibu ya kepingin punya resepnya pengin mencoba dan rasanya dah mantap dan manisnya enak”

Penulis : Yohaini Janah (Manajemen 2018 FEB Undip Semarang)

DPL : Agus Naryoso., S.Sos., M.Si

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image