Sabtu 07 Aug 2021 23:27 WIB

Puluhan Migran Dikhawatirkan Tewas Setelah Kapal Terbalik

Kapal itu melakukan perjalanan dari Sahara Barat ke Kepulauan Canary Spanyol.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Pada file foto Rabu 11 November 2020 ini, pengungsi dan migran diselamatkan oleh anggota LSM Spanyol Proactiva Open Arms, setelah meninggalkan Libya mencoba mencapai tanah Eropa dengan kapal karet yang penuh sesak di laut Mediterania. Pihak berwenang Tunisia mengatakan 20 migran Afrika telah ditemukan tewas setelah kapal mereka, yang berusaha mencapai Eropa, tenggelam di Laut Mediterania. Lima korban selamat pada Kamis, 24 Desember 2020 dan pihak berwenang sedang mencari hingga 20 orang lainnya yang diyakini hilang.
Foto: AP/Sergi Camara
Pada file foto Rabu 11 November 2020 ini, pengungsi dan migran diselamatkan oleh anggota LSM Spanyol Proactiva Open Arms, setelah meninggalkan Libya mencoba mencapai tanah Eropa dengan kapal karet yang penuh sesak di laut Mediterania. Pihak berwenang Tunisia mengatakan 20 migran Afrika telah ditemukan tewas setelah kapal mereka, yang berusaha mencapai Eropa, tenggelam di Laut Mediterania. Lima korban selamat pada Kamis, 24 Desember 2020 dan pihak berwenang sedang mencari hingga 20 orang lainnya yang diyakini hilang.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Organisasi non-pemerintah Spanyol mengatakan pada Jumat (6/8) bahwa sekurangnya 40 migran dikhawatirkan tewas setelah sebuah kapal yang membawa sekitar 50 orang terbalik di Sahara Barat. Kapal itu melakukan perjalanan dari Sahara Barat ke Kepulauan Canary Spanyol.

"Tragedi, 42 orang, di antara itu delapan anak-anak dan empat pria, tewas ketika sebuah kapal terbalik di lepas pantai Dakhla," cicit Helena Maleno dari Caminando Fronteras, organisasi yang memantau arus migrasi.

Baca Juga

Sumber resmi, dikutip surat kabar Spanyol El Pais, mengatakan jumlah orang yang dikhawatirkan tewas adalah 30 orang. Maleno mengatakan 10 orang selamat dan dijemput nelayan.

Kecelakaan itu terjadi ketika kapal migran berangkat dalam cuaca buruk pada Selasa pekan ini, namun rincian baru muncul pada Jumat. Dari 1 Januari hingga 31 Juli, setidaknya 7.531 orang mencapai Kepulauan Canary Spanyol dari Afrika Barat.

Jumlah itu didapatkan menurut angka pemerintah Spanyol, yang naik 136 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020. Caminando Fronteras mengklaim selama enam bulan pertama tahun 2021, bahwa 2.087 migran meninggal atau hilang ketika mereka mencoba melakukan perjalanan berbahaya melalui laut ke Spanyol dari Afrika Barat.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement