Sabtu 07 Aug 2021 15:06 WIB

Muharram Menjadi Semangat Hijrah di Tengah Pandemi

Peristiwa hijrah beriringan dengan Muharram.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Muharram Menjadi Semangat Hijrah di Tengah Pandemi. Foto:   Ilustrasi peristiwa hijrah.
Foto: republika.co.id
Muharram Menjadi Semangat Hijrah di Tengah Pandemi. Foto: Ilustrasi peristiwa hijrah.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Perjalanan Hijrah Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah merupakan peristiwa penting dalam mengawali dakwahnya untuk menegakan Tauhid. Banyak pelajaran yang bisa diambil oleh umat Islam  bagaimana peristiwa ini senantiasa berproses ke arah lebih baik. 

"Bagaimana peristiwa ini menjadi mukmin dan muslim sejati, menjadi penolong agama Allah dan berjuang untuk keluar dari kondisi sulit, yaitu berjuang mengalahkan pandemi Covid-19 ini," tutur Ustaz Muhammad Nasril Lc.MA saat menyampaikan tausiyah daringnya dengan tema "Hijrah Zaman Now, Out Of Pandemic", Jumat (7/8) sore.

Baca Juga

Ustaz Muhammad Nasril yang juga Penghulu Muda KUA Kuta Malaka ini menerangkan, karena hijrah itu bergerak sepanjang hayat, berhijrah juga meninggalkan segala hal yang buruk baik, negatif, maksiat, kondisi yang tidak kondusif di rumah, kampung dan tempat kerja menuju keadaan yang lebih baik, positif. Sehingga kita dapat mendapati kondisi yang menguntungkan serta menata diri melawan semua penyakit hati.

Ustaz Nasril mengatakan saat ini negara masih dalam kondisi sibuk menghadapi Pandemi Covid-19. Sungguh, wabah Covid-19 ini telah menyita perhatian semua pihak di seluruh dunia.

"Pemangku jabatan di negara kita masih terus berjuang untuk bisa keluar dari keadaan sulit ini," katanya.

Kondisi hari ini telah mempengaruhi psikologi masyarakat, rasa khawatir, cemas dan rasa was-was terhadap penyebaran penyakit tersebut. Sehingga saat ini mereka lebih fokus ke Covid-19.

Berbagai kebijakan pemerintah terus dilakukan sebagai bentuk ikhtiar melawan pandemi ini. Pemerintah masih terus mencari cara dan solusi terbaik untuk menghentikan ganasnya Covid-19 ini.

"Seperti pemberlakuan PPKM, vaksinasi, menerapkan  protokol kesehatan dan berbagai kebijakan lainnya sehingga kita dapat keluar dalam kondisi seperti ini," katanya.

Ustaz Muhammad Nasril berharap sejatinya, kondisi hari ini mampu menyatukan kita, bersama-sama hijrah, dengan meninggalkan perbedaan warna politik. Dan sama-sama sepakat berhijrah untuk keadaan lebih baik, sabar dan ikhlas meninggalkan banyak hal yang biasa dilakukan dalam keadaan normal demi mewujudkan keadaan lebih baik.

"Kita harus hijrah untuk berjuang melawan ini, dari normal menjadi new normal, berhenti dan menghentikan hoax dan provokatif, mengambil peran masing-masing untuk bersama sama berjuang, sampai akhirnya kita menikmati kemenangan bersama, menang melawan pandemi," katanya.

Ustaz Muhammad Nasril menegaskan, Hijrah di tengah pandemi ini bukan berarti lari dari daerah atau negara kita, akan tetapi ikhtiar untuk mewujudkan kondisi lebih baik, menjalani anjuran medis dan kebijakan pemerintah dalam melawan Covid-19. Tentunya umat harus terus bergerak ke arah lebih baik dengan komitmen dan konsekuensi yang harus dilakukan.

"Karena berpindah dari keadaan yang buruk menjadi keadaan yang baik, dari kondisi yang sudah baik menjadi kondisi yang lebih baik, itulah hijrah di tengah pandemi," katanya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement