Sabtu 07 Aug 2021 11:41 WIB

Gagal Pertahankan Messi, Laporta Ungkap Beban Gaji

Dengan tagihan gaji 110 persen dari pendapatan, Barca tak punya margin bermanuver.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Ratna Puspita
Presiden Barcelona Joan Laporta, angkat bicara soal kegagalan mempertahankan Lionel Messi di klub. Meskipun Messi telah menandatangani kontrak usai negosiasi beberapa pekan, klub mengkonfirmasi batal memperpanjang kontrak Messi. (Foto: Lionel Messi)
Foto: . EPA-EFE/Alejandro Garcia
Presiden Barcelona Joan Laporta, angkat bicara soal kegagalan mempertahankan Lionel Messi di klub. Meskipun Messi telah menandatangani kontrak usai negosiasi beberapa pekan, klub mengkonfirmasi batal memperpanjang kontrak Messi. (Foto: Lionel Messi)

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Presiden Barcelona Joan Laporta, angkat bicara soal kegagalan mempertahankan Lionel Messi di klub. Meskipun Messi telah menandatangani kontrak usai negosiasi beberapa pekan, klub mengkonfirmasi batal memperpanjang kontrak Messi.

Laporta mengatakan, penyebab kegagalan tersebut adalah situasi keuangan Barca yang mengkhawatirkan. “Kami telah diwarisi situasi bencana dan tagihan gaji 110 persen dari total pendapatan. Manajemen klub sangat buruk. Kami tidak memiliki margin untuk bermanuver dengan gaji,” kata Laporta, dikutip dari Marca, Sabtu (7/8).

Baca Juga

Karena itu, Laporta yang sadar dengan aturan Financial Fair Play, mengaku tidak ingin melanggarnya. Ia menyatakan angka-angka keuangan klub lebih buruk dari yang telah diungkapkan dan prediksi berdasarkan data resmi. 

Laporta juga mengatakan La Liga Spanyol berperan dalam kegagalan bertahannya Messi di Camp Nou. Tadinya ia berharap La Liga lebih fleksibel. Namun, Barca mendapatkan tekanan karena klub lain ingin aturan dipatuhi dan dihormati. 

“Kami tidak dapat menggadaikan hak televisi setengah abad untuk mematuhi Financial Fair Play. Saya tidak mau melakukan itu. Kami memiliki klub dengan sejarah 122 tahun dan itu di atas pemain manapun, bahkan terhebat di dunia,” ucap Laporte.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement