Jumat 06 Aug 2021 23:57 WIB

Anies: 8,28 Juta Orang di DKI Sudah Divaksinasi Covid-19

Anies mengatakan 8,28 juta orang di DKI telah mendapat vaksinasi Covid dosis pertama.

Rep: Flori Sidebang / Red: Bayu Hermawan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Foto: Dompet Dhuafa
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, capaian vaksinasi Covid-19 di Ibu Kota untuk dosis pertama sebanyak 8,28 juta orang. Anies mengungkapkan, jumlah ini berdasarkan data per tanggal 6 Agustus 2021 pukul 12.00 WIB. 

"Kemudian untuk dosis kedua itu sudah 3,23 juta orang," kata Anies di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, Jumat (6/8).

Baca Juga

Selain fokus dalam pelaksanaan vaksinasi bagi seluruh masyarakat Jakarta, Anies menjelaskan, pihaknya juga sedang melakukan vaksinasi dosis ketiga untuk para tenaga kesehatan (nakes). Dia menyebut, total jumlah tenaga kesehatan di Ibu Kota sebanyak 124 ribu orang dan menjadi target pemberian vaksin jenis Moderna tersebut. 

"Tenaga kesehatan sekarang sedang bertahap dilakukan vaksinasi sambil disinkronkan secara sistemnya, nanti datanya lebih akurat," ujarnya. 

Ia menyebut, Pemprov DKI menargetkan seluruh tenaga kesehatan itu akan selesai disuntik vaksin dosis ketiga menggunakan Moderna pada akhir bulan Agustus ini.  

"Kita menargetkan akhir bulan semua tenaga medis itu bisa mendapatkan vaksin dosis ketiga ini," kata Anies di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, Jumat (6/8).

Anies menuturkan, pihaknya mulai menyuntikkan vaksin dosis ketiga sejak 24 Juli 2021. Hingga hari ini, jelas dia, sudah ada sebanyak 80 tenaga kesehatan yang diberikan vaksin asal Amerika Serikat tersebut. 

"Kita menargetkan akhir bulan semua tenaga medis itu bisa mendapatkan vaksin dosis ketiga ini," ujarnya.

Dia menyampaikan, saat ini, stok vaksin Moderna yang tersedia di DKI Jakarta sebanyak 102 ribu dosis. Dia berharap, pemberian vaksin ini dapat menekan penularan virus corona terhadap tenaga kesehatan.

"Mudah-mudahan dengan cara seperti ini, maka tenaga medis kita memiliki perlindungan tambahan dalam mereka menjalankan tugas, seperti tempat-tempat yang memiliki risiko penularan yang lebih tinggi daripada profesi-profesi yang lain," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement