Sabtu 07 Aug 2021 04:21 WIB

Sumbar Dapat Paket Bantuan Obat-Obatan dari Pusat

Sabtu (7/8) bantuan 100 konsentrator oksigen akan tiba di Sumbar

Rep: febrian fachri/ Red: Hiru Muhammad
Pekerja memindahkan liquid oksigen, di tempat pengisian oksigen PT Asiana Gasindo, Padang, Sumatera Barat, Kamis (22/7/2021). PT Asiana Gasindo menambah suplai liquid oksigen sebanyak 12 ton dari Pekanbaru, Riau, untuk mencukupi kekurangan oksigen yang dialami sejumlah rumah sakit di Sumbar untuk perawatan pasien COVID-19.
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Pekerja memindahkan liquid oksigen, di tempat pengisian oksigen PT Asiana Gasindo, Padang, Sumatera Barat, Kamis (22/7/2021). PT Asiana Gasindo menambah suplai liquid oksigen sebanyak 12 ton dari Pekanbaru, Riau, untuk mencukupi kekurangan oksigen yang dialami sejumlah rumah sakit di Sumbar untuk perawatan pasien COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG--Ratusan paket obat-obatan covid-19 dari pemerintah pusat sampai di Padang, hari ini Jumat (6/8). Bantuan ini dijemput langsung oleh Gubernur Sumbar, Mahyeldi, di Bandara Internasional Minangkabau (BIM).

"Presiden memberikan tiga macam bantuan yaitu 100 unit konsentrator oksigen, obat-obatan serta tambahan vaksin untuk masyarakat Sumatera Barat. Hari ini telah sampai paket obat-obatan," kata Mahyeldi.

Mahyeldi menyebut Sabtu (7/8) bantuan 100 konsentrator oksigen  akan tiba di Sumbar dan segera bisa dimanfaatkan untuk penanggulangan covid-19.

Menurut Mahyeldi, obat-obatan yang dikirim khusus untuk pasien yang menjalani isolasi mandiri dan akan segera didistribusikan  Dinas Kesehatan Sumbar.

 

Ia menyampaikan rasa terima kasih masyarakat Sumbar atas perhatian Presiden kepada kondisi penanganan covid-19 di daerah itu. Sebelumnya Presiden Joko Widodo menelpon langsung Gubernur Mahyeldi, Kamis (5/8) sekitar pukul 15.20 WIB untuk menanyakan kondisi penanganan covid-19.

"Presiden menanyakan perkembangan penanganan covid-19 di Sumbar. Kita melaporkan kondisi terkini dan Presiden langsung menanggapi dengan memberikan bantuan," ujar Mahyeldi.

Mahyeldi menyebut laporan yang disampaikan di antaranya tentang kenaikan kasus positif di Sumbar. Hal itu disebabkan jumlah testing dan tracing yang ditingkatkan beberapa waktu terakhir.

Kemudian tentang penanganan pasien di Rumah Sakit yang dilakukan secara berjenjang mulai dari RSUD di kabupaten dan kota serta Rumah Sakit rujukan untuk pasien dengan kondisi gejala berat.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement