Jumat 06 Aug 2021 19:14 WIB

Implementasi Kerja Nyata Dibutuhkan di Perguruan Tinggi

kolaborasi antara kampus dengan industri akan menghidupkan SDM unggul

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Hiru Muhammad
Peran PR kian strategis dalam organisasi karena itu dituntut kemampuan PR  yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Tampak diskusi Workshop Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jumat (23/10).
Foto: dok Fisip umj
Peran PR kian strategis dalam organisasi karena itu dituntut kemampuan PR yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Tampak diskusi Workshop Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jumat (23/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek, Nizam menekankan pentingnya implementasi kerja nyata dalam transisi pendidikan tinggi menuju dunia profesionalitas bagi mahasiswa. Di dalam memasuki dunia profesi, mahasiswa harus mempunyai bekal bukan hanya ilmu pengetahuan, kompetensi, teknologi, dan keterampilan, namun juga kerja nyata industri.

Ia menerangkan, pendidikan tinggi di Indonesia masih banyak yang melupakan esensi dari persiapan mahasiswa dalam kesiapan bekerja. Menurutnya hard skill dan soft skill yang didapatkan dalam perkuliahan masih sangat belum cukup.

"Inilah pentingnya program belajar Kampus Merdeka, kita siapkan ruang bagi mahasiswa yang dibimbing para dosen yang hebat untuk mencoba, mencicipi masuk dunia kerja seperti apa. Seperti  mahasiswa yang ingin menjadi diplomat, sehingga tahu bagaimana komunikasi dan etika dalam diplomasi, atau menjadi legislator, mahasiswa tak hanya belajar ilmu tetapi juga bisa praktik dalam penggunaan peraturan perundang-undanganan di rumah rakyat atau gedung DPR," kata Nizam, di Jakarta, Jumat (6/8). 

Menurut Nizam, semua hal ini membutuhkan ruang yang luas bagi para mahasiswa untuk mengembangkan talenta, bakat dan passion. Ia menegaskan, Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) membuka ruang seluas-luasnya bagi mahasiswa untuk tidak berada dalam ruang yang sempit atau pilihan yang terbatas.

Selanjutnya, Nizam juga menilai capaian pembelajaran lulusan yang terpenting yaitu kebekerjaan lulusan yaitu kesiapan lulusan untuk menciptakan dunia kerja. Ia berharap dengan ada kolaborasi antara kampus dengan industri akan menghidupkan SDM unggul dan menjadi mata air bagi kemajuan bangsa Indonesia. 

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Paristiyanti Nurwardani mengatakan bahwa dari 8 aktivitas Kampus Merdeka yang paling diminati adalah magang, studi transfer ke luar negeri dan studi independen bersertifikat. Adapun bagi perguruan tinggi, kegiatan program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) sendiri merupakan salah satu kriteria dalam 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk mencapai transformasi pendidikan tinggi.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement