Sabtu 07 Aug 2021 05:23 WIB

Anies: 124 Ribu Nakes di Jakarta Terima Vaksin Moderna

Pemprov DKI Jakarta mulai menyuntikkan vaksin dosis ketiga itu sejak 24 Juli 2021..

Rep: Flori Sidebang/ Red: Hiru Muhammad
Petugas menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada tenaga kesehatan (nakes) saat vaksinasi massal di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jakarta, Ahad (31/1/2021). Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta menggelar vaksinasi COVID-19 secara massal dan serentak untuk menekan penyebaran di kalangan nakes.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, total tenaga kesetahan (nakes) di Ibu Kota sebanyak 124 ribu orang. Ia menyebut, Pemprov DKI menargetkan seluruh tenaga kesehatan itu akan selesai disuntik vaksin dosis ketiga menggunakan Moderna pada akhir bulan Agustus ini.  "Kita menargetkan akhir bulan semua tenaga medis itu bisa mendapatkan vaksin dosis ketiga ini," kata Anies di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, Jumat (6/8).

Anies menyebut, pihaknya mulai menyuntikkan vaksin dosis ketiga itu sejak 24 Juli 2021. Hingga hari ini, jelas dia, sudah ada sebanyak 80 tenaga kesehatan yang diberikan vaksin asal Amerika Serikat tersebut. 

Dia menuturkan, saat ini, Pemprov DKI juga telah menyiapkan 102 ribu stok vaksin Moderna untuk para tenaga kesehatan di Jakarta. Ia berharap, pemberian vaksin ini dapat menekan penularan virus corona terhadap tenaga kesehatan."Mudah-mudahan dengan cara seperti ini, maka tenaga medis kita memiliki perlindungan tambahan dalam mereka menjalankan tugas, seperti tempat-tempat yang memiliki risiko penularan yang lebih tinggi daripada profesi-profesi yang lain," ujarnya.

Anies menjelaskan, jadwal pemberian vaksin dosis ketiga itu juga menyesuaikan dengan pembagian tugas masing-masing tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit. Sebab, ia mengungkapkan, vaksin Moderna yang digunakan menimbulkan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) ringan, seperti demam, bahkan ada pula yang merasakan lengannya pegal, tidak berfungsi dengan normal.

"Sehingga biasanya ada break (jeda) satu sampai dua hari. Karena itulah proses vaksinnya dilakukan secara bertahap, sehingga pelayanan di rumah sakit tetap berjalan karena cukup tenaga medis yang bekerja," jelas Anies.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement