Jumat 06 Aug 2021 15:25 WIB

Haiti Minta Bantuan Internasional Selidiki Pembunuhan Moise

Haiti menganggap serangan terhadap Moise sebagai kejahatan internasional.

 Seorang pria menyentuh potret mendiang Presiden Haiti Jovenel Moïse di luar Katedral tempat upacara peringatan untuknya berlangsung di Cap-Haitien, Haiti, Kamis, 22 Juli 2021. Moïse dibunuh di rumahnya pada 7 Juli.
Foto: AP/Matias Delacroix
Seorang pria menyentuh potret mendiang Presiden Haiti Jovenel Moïse di luar Katedral tempat upacara peringatan untuknya berlangsung di Cap-Haitien, Haiti, Kamis, 22 Juli 2021. Moïse dibunuh di rumahnya pada 7 Juli.

REPUBLIKA.CO.ID, SANTO DOMINGO -- Pemerintah Haiti telah meminta bantuan dari PBB untuk melakukan penyelidikan internasional atas pembunuhan Presiden Jovenel Moise yang terjadi pada Juli. Demikian disampaikan kedutaan besar Haiti di Republik Dominika, Kamis.

"Haiti meminta bantuan dalam surat tertanggal 3 Agustus yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres," kata pihak kedutaan Haiti di Republik Dominika dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga

Secara khusus, Haiti menyerukan komisi penyelidikan internasional untuk dibentuk, bersama dengan pengadilan khusus guna mengadili para tersangka pembunuhan Presiden Moise. Surat yang ditandatangani oleh menteri luar negeri Claude Joseph, mengatakan bahwa Haiti menganggap serangan terhadap Moise di kediamannya sebagai kejahatan internasional karena adanya dugaan peran orang asing dalam perencanaan, pembiayaan, dan pelaksanaan pembunuhan.

Pihak berwenang Haiti telah menahan mantan tentara Kolombia, yang diduga disewa oleh sebuah perusahaan keamanan yang berbasis di Miami. Mereka dicurigai melakukan pembunuhan terhadap Moise.

Otoritas Haiti juga mengatakan dukungan PBB harus mengikuti model penyelidikannya terhadap serangan teroris pada 2005 di Lebanon, yang menewaskan 22 orang, termasuk perdana menteri.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement