REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Mantan presiden Inter Milan, Massimo Maratti, memperingatkan mantan klubnya atas penjualan Romelu Lukaku ke Chelsea. Inter menjual Lukaku dengan maksud menyeimbangkan finansial klub akibat krisis pandemi Covid-19.
Transfer tersebut mencapai rekor Serie A Liga Italia dengan harga 130 juta euro. Para penggemar Inter pun melontarkan protes atas rencana itu.
"Saya tidak tahu persis situasinya, tetapi saya pikir mereka pasti tertarik dengan jumlah yang begitu besar. Saya tidak tahu apakah itu cukup untuk mengubah ekonomi Inter," kata Moratti dilansir dari laman Football Italia, Jumat (6/8).
Menurut Moratti, klub lebih baik mempertahankan Lukaku untuk menjadi tim yang lebih kuat. Ia mempertanyakan apakah klub lebih mementingkan keuangan atau tim.
"Itu tergantung, saya kira apakah penjualan benar-benar diperlukan bagi mereka. Akan menjadi kekecewaan besar di level olahraga kehilangan Lukaku. itu sudah pasti," kata Moratti.
Nama untuk pengganti Lukaku pun sudah mulai bermunculan. Seperti striker Atalanta, Duvan Zapata, dan striker Fiorentina Dusan Vlahovic.
"Ada nama yang lebih besar di luar sana, tetapi harganya kurang lebih sama dengan Lukaku. Jadi lebih baik fokus pada pasar lokal," tegas Moratta.
Menurut Moratti, Inter jangan sampai melepas scudetto semudah itu. Meski membongkar tim, lanjut Moratta, Inter harus tetap mempertahankan gelar yang didapatkan musim lalu. "Yang penting, Inter harus menargetkan scudetto. Itu tidak berarti menang karena sangat sulit untuk menang, tetapi itu harus menjadi ambisi," jelasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
