Jumat 06 Aug 2021 10:34 WIB

Prof Hamka Ungkap Alasan Bulan Haram Dimuliakan

Selama empat bulan itu umat Islam dilarang berperang dan tidak boleh balas dendam.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Ani Nursalikah
Prof Hamka Ungkap Alasan Bulan Haram Dimuliakan
Foto: Republika
Prof Hamka Ungkap Alasan Bulan Haram Dimuliakan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah bangsa Arab memeluk Agama Tauhid (Islam) yang disampaikan Nabi Ibrahim dan putranya Nabi Ismail, dijadikanlah empat bulan yang dihormati. Empat bulan itu adalah Dzulqaidah, Dzulhijiah, Muharram, dan Rajab.

Prof Hamka dalam tafsirnya Al-Azhar menjelaskan kenapa bulan itu dihormati. Selama empat bulan itu umat Islam dilarang berperang dan tidak boleh balas dendam. Artinya, dilarang keras berperang di waktu itu, jangan menjarah, dan membalas dendam. 

Baca Juga

"Sebab pada bulan yang tiga itu adalah bulan yang khas untuk mengerjakan haji ke Baitullah," katanya.

Prof Hamka menuturkan Dzulqaidah ialah persiapan untuk pergi haji. Sedang Dzulhijjah ialah bulan untuk mengerjakan haji itu sendiri. Bulan Muharram ialah perjalanan pulang dari haji. 

Enam bulan selepas haji itu, yaitu pada bulan Rajab dijadikan lagi bulan yang dihormati. "Tujuannya supaya dapat pula mengerjakan umroh di bulan itu," katanya. 

Penafsir  tentang kalimat "Demikianlah agama yang lurus" artinya demikianlah telah diatur menurut agama sejak zaman Nabi lbrahim, dan telah diterima pula peraturan itu turun-temurun oleh seluruh suku bangsa Arab, diakui dan diamalkan sejak zaman Nabi lbrahim itu. 

"Dengan pengakuan bahwa ini adalah agama yang lurus, berarti peraturan itu setelah datang Nabi Muhammad tetap berlaku, bahkan dipertahankan dan dikembalikan kepada garisnya yang sebenarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement