Jumat 06 Aug 2021 09:01 WIB

Pria Penjaga Kandang Ayam di Bogor Dibunuh di Gubuk

Korban merupakan orang kepercayaan pengusaha ayam untuk menjaga keamanan.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Mas Alamil Huda
Korban pembunuhan (ilustrasi).
Foto: Antara
Korban pembunuhan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Seorang pria berinisial N (50) tewas diduga menjadi korban penganiayaan di Desa Cibalong, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Saat ini, polisi masih menyelidiki kejadian tersebut.

Kapolsek Cijeruk, AKP Sumijo mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (5/8) siang. Korban ditemukan oleh penjual kopi dengan kondisi sudah bersimbah darah, di sebuah gubuk dekat kandang ayam.

Sumijo mengatakan, korban memang kerap terlihat berada di lokasi kejadian. Sebab, N merupakan orang kepercayaan pengusaha ayam untuk menjaga keamanan.

“Korban sedang di gubuk karena beliau ini tokoh yang dipercaya pengusaha ayam untuk keamanan, sehingga sesekali korban ada di lokasi itu,” kata Sumijo melalui keterangannya, Jumat (6/8).

Ketika korban tengah berada di gubuk seorang diri, lanjutnya, seorang pria berinisial D (35) yang diduga pelaku datang berbincang dengan korban. Keduanya saling mengenal satu sama lain.

Sumijo melanjutkan, sekitar lima menit berselang, D pergi dari lokasi dan datang lagi ke gubuk sekitar 10 menit kemudian. “Korban pesan kopi ke warung dengan isyarat teriak untuk berdua. Tukang kopi datang untuk bertanya, terus kembali untuk menyiapkan kopinya,” jelas Sumijo.

Akan tetapi, ketika tukang kopi datang membawa kopi ke gubuk, terlihat diduga pelaku terburu-buru pergi dengan motornya. Sumijo mengatakan, saat itu korban sudah kondisi tergeletak bersimbah darah.

Sang tukang kopi pun berteriak, sehingga adik korban yang berada tidak jauh dari lokasi mendatangi sumber suara. Segera, korban dibawa ke sebuah rumah sakit di Kota Bogor. Namun nahas, Sumijo mengatakan, korban dinyatakan sudah meninggal dunia.

Keluarga korban melaporkan kejadian tersebut ke aparat desa dan pihak kepolisian. Sumijo mengungkapkan, berdasarkan hasil olah tempat kejadian sementara (TKP), korban diduga dianiaya dengan benda tajam pada bagian leher.

“Anggota meluncur olah TKP, betul di gubuk tersebut ada terdapat percikan noda darah, diilustrasikan benar telah terjadi perbuatan pidana,” tambahnya.

Hingga saat ini, belum diketahui pasti motif dari penganiayaan tersebut. Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mencari terduga pelaku dan mengumpulkan keterangan saksi-saksi. 

“Karena (terduga) tersangka sudah diketahui dan ada saksi yang menguatkan, kami di-back up Polres juga Opsnal melakukan penyelidikan. Jenazah sekarang masih otopsi di RS Polri Kramatjati,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement